Mohon tunggu...
hilgap26
hilgap26 Mohon Tunggu... Novelis - putra sulawesi

selalu bersyukur dengan setiap hasil akhir dari perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rindu, Racun yang Membunuh Kebahagiaan

31 Januari 2019   11:57 Diperbarui: 31 Januari 2019   12:07 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bun tolong dong foto in gue"

"Ayah u foto terus kan foto ayah udah banyak"

"Ngak apa 2 bun buat koleksi aja"

"Ayah jangan udik deh"  

Sayang lewat hari bersamamu. banyak yang tersimpan didalam jiwaku yang menjadi kenangan indah sampai akhir nafasku.

 Lampu mewah penghias jalan pun semua mulai menyala. dan suara azan magrib pun terdengar dengan indah. sejenak ku tinggalkan dirimu untuk memenuhi panggilan sholat, karena ku tahu dirinya lagi halangan.  doaku yang terindah sudah ku ajukan pada sang pemilik nafas. untuk diriku dan kedua orang tua dan dirimu sayang yang sudah mengurus diriku dengan sepenuh keikhlasan hatimu. waktu pun berganti dan tempat pun berganti kembali ke taman yang, taman yang hidup di jantung kota. aku sangat bahagia habiskan waktu berdua bersama dirimu di selah waktu libur.  tak ada kata janji yang aku ucapkan padanya. pendamping hidupku. untuk mengajak dia jalan-jalan. ada waktu kosong lansung jalan kemana hati mau. malam yang indah ini sangat sempurna karena ku lewati bersama dirimu yang spesial didalam jiwaku 

Dirimu cinta terbaik dalam jiwaku. kenyataannya saat kau berikan ketulusan sempurna untuk diriku. dan sebaliknya aku pun sama memberikan seluruh isi hatiku padamu pendamping hidupku. namun takdir yang mengukir hidup kita tidak bisa kita hapus dengan ketulusan cinta kita. kenyataannya kehidupan pahit namun dengan kesabaran hati lahirlah kebahagiaan, kebahagiaan yang lahir sempurna dalam hidupku adalah berada dalam pelukan dirimu yang di penuhi dengan kehangatan ketulusan, yang lahir dari hati yang paling dalam. keindahan nyata di kudapatkan darimu kini menjadi kenangan indah didalam kehidupanku, sayang hidup bersamamu keindahan yang sangat aku syukuri pada tuhan yang telah menyatukan hati kita berdua. 

Balutan angin yang membalut tubuhku begitu kencang, namun takkan pernah mampu mengugurkan namunmu didalam jiwaku yang sudah tersimpan rapi. takkan pernah hilang sampai akhir nafasku.

Sayang  tidurlah dengan tenang. kebaikan hidupmu padaku akan ku ingat tak akan pernah hilang. kerana kebaikanmu pada pada diriku sudah membuat hatiku berbahagia bersama dirimu melewati semua kehidupan menjadi indah dan mudah. sayang  ini biarkan tersimpan didalam hati karena itulah caraku menyimpan kebaikan dirimu padaku yang menjadi pendamping hidupmu.  kutelan derita yang sangat melukai hati. ku berikan hidup ku padamu dengan ketulusan hati. namun akhirnya dirimu pergi tinggalkan diriku lewati dunia yang penuh dengan rintangan, dan rintangan itu hadir di perjalanan hidupku. saat aku mencintai seseorang dengan sepenuh hatiku, hati yang penuh itu kini telah dibawa pergi oleh dirinya. dari hati yang tulus hanya kenangan indah yang tersimpan didalam jiwaku. sayang sekali lagi aku berjalan bersama dirimu didalam mimpi yang indah sayang sekali lagi aku ingin bertemu dengan dirimu walaupun lewat mimpi yang berakhir, karena hanya dengan lewat mimpi aku bisa mengeluarkan rindu yang tertanam didalam jiwaku yang mengarah padamu seseorang, yang pernah menjadi rembulan jiwaku, dirimu. 

Jauh ku berjalan dengan kegelapan hati menyusuri kota yang penuh dengan kenangan indah yang kita lewati berdua. jauh ku berjalan namun bayangan dirimu selalu ada didalam pikiranku yang tidak bisa bisa hilang karena ketulusan hatimu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun