Mohon tunggu...
PMM KEL 73 TULUNGREJO
PMM KEL 73 TULUNGREJO Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Muhammadiyah Malang

IG : PMM73TULUNGREJO

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Efek Pandemi Covid-19 Menyebabkan Kesehatan Jiwa Masyarakat Indonesia Terganggu, Bagaimana Cara Mengatasinya?

13 Mei 2020   07:34 Diperbarui: 13 Mei 2020   07:43 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya Virus Corona telah mengagetkan Dunia, diawali oleh penemuan dokter Di Wuhan Cina pada Desembar 2019 mengenai virus Corona. Awalnya indonesia masih santai saat mendengarkan tentang adanya pandemik tersebut. Sampai Februari 2020 Indonesia masih tidak ada laporan kasus positif Coovid 19. 

Hingga Tanggal 2 Maret 2020, Presiden didampingi Menkes mengumumkan 2 kasus Covid 19 pertama di Indonesia. Ditengah kepanikan yang melanda indonesia setelah mengumumkan 2 kasus pertama yang terjadi di indonesia, pada Tanggal 17 Maret 2020 pemerintah mengeluarkan tanggap darurat Covid 19. 

Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah menghadapi pandemic COVID 19 adalah sebagai berikut : Berdiam diri di rumah, Pembatasan Sosial (Social Distancing), Pembatasan Fisik (Physical Distancing), Penggunaan Alat Pelindung Diri (Masker),  Menjaga Kebersihan Diri (Cuci Tangan), Bekerja dan Belajar di rumah, Menunda semua kegiatan yang mengumpulkan orang, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Bagaimana Reaksi masyarakat setelah mengetahui kasus pertama di Indonesia Dan mengetahui kebijakan kebijakan yang diberikan oleh pemerintah?

Banyak sekali spekulasi yang muncul di masyarakat antara lain mereka merasakan ketakutan, Panik, Cemas, Marah, Sedih, serta Binggung. Rekasi tersebut ditimbulkan karena adanya berita yang simpang siur, dan perbedaan  pendapat antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. 

Banyak masyarakat yang merasakan kecemasan terhadap hidupnya setelah pandemi ini datang di Indonesia. Memikirkan apa yang akan dimakan besok dan bagimana untuk menghidupi anak anaknya selama pandemic berlangsung.

Perubahan situasi dan kondisi setelah kebijakan pemerintah sebagai tanggap darurat COVID-19 kepada masyarakat sangat berpengaruh secara signifikan, contohnya sebagai berikut :

a. Kehidupan sosial menjadi berkurang bahkan diberhentikan setelah adanya kebijakan tanggap darurat COVID 19 agar bisa mengurangi resiko terkena COVID-19.

b. Pendidikan terpaksa harus di liburkan dengan waktu yang ditentukan, dengan demikian orang tua harus berperan aktif sebagai guru anak anaknya dirumah agar pembelajaran terus berjalan walaupun dirumah, selain itu orang tua juga harus bekerja dirumah (work at home).

c. Masalah ekonomi bagi pekerja khususnya pekerja informal, banyak kariawan yang harus di PHK oleh perusahaannya dan tidak mendapatkan pesangon.

d. Pola perilaku dalam menjaga kebersihan dan kesehatan diri semakin meningkat. Dengan adanya pandemic ini setiap orang menjadi lebih memperhatikan kebersihannya berkali kali lipat daripada sebelum adanya wabah

e. Terlalu panik hingga menyebabkan masyarakat berbondong bonding untuk membeli persediaan logistic dan menimbun penunjang kesehatan secara berlebihan sehingga menyebabkan melonjaknya harga dikarenakan menjadi langka.

Apakah dengan adanya kebijakan darurat COVID 19 dapat menimbulkan Masalah Kesehatan Jiwa dalam masyarakat?

Ya, tentu saja banyak sekali masalah kesehatan jiwa yang muncul dikarenakan pandemic Covid-19, adapun masalah kesehatan jiwa yang bisa timbul akibat pandemi COVID 19 sebagai berikut :

Pertama, Stress sebagai reaksi awal seseorang secara fisik maupun emosional apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri, dengan munculnya pandemi di indonesia membuat masyarakat mempunyai kekhawatiran yang berlebih terhadap kesehatan diri sendiri maupun orang terdekat, selain itu terjadinya pola perubahan kehidupan sehari hari contoh : tidur, makan, kerja, sekolah biasanya dilakukan diluar rumah sedangkan saat ada pandemik COVID 19 ini mereka melakukan semua kegiatan tersebut dirumah.

Kedua, Ansietas (kecemasan) Rasa cemas akan memberikan respon pada tubuh untuk cepat melakukan perlindungan untuk memastikan keamanan. Reaksi emosi cemas ini positif dan baik apabila dirasakan dan direspon sewajarnya. 

Apabila direspon secara berlebihan atau reaktif akan menyebabkan suatu Gangguan Cemas (ANSIETAS). Salah satu gejala gejala ansietas (kecemasan) adalah Khawatir yang berlebihan, gelisah, panik, takut mati, takut kehilangan control, dan mengalami gangguan tidur.

Ketiga, Psikomatis adalah kumpulan gejala- gejala fisik diakibatkan karena faktor psikis.  Contoh Gejala -gejala psikosomatis yang sering adalah : Jantung berdebar-debar, Perasaan tidak nyaman atau nyeri lambung, Kelelahan atau merasa lemah, Perasaan demam, Pusing kepala terasa ringan, Perasaan sesak nafas.

Keempat, OCD (Gangguan akibat ketekutan akan kuman/ kotor) atau biasa dikenal Mysophobia kondisi yang membuat seseorang sangat takut akan kuman yang bisa menimbulkan penyakit. 

Dalam kasus ini seseorang sangat rentan bisa terkena OCD dikarenakan terlalu parno terhadap kuman setelah mengetahui bahwa COVID 19 berasalnya dari virus. 

Seseorang menjadi lebih sering mencuci tangan bahkan saat dia tidak melakukan apapun bisa mencuci tangannya puluhan kali. gejala emosional dan psikologis dari mysophobia adalah Merasakan teror hebat dari rasa takutnya terhadap kuman, Cemas, khawatir, dan gelisah terkait paparan kuman, Munculnya rasa takut berlebihan bahwa kuman akan menyebabkan penyakit bersarang pada tubuh.

Lalu bagaimana caranya kita menjaga kesehatan jiwa kita ditengah pandemic COVID 19? Kita perlu menjaga kesehatan jiwa ditengh tengah pandemic ini karena kesehatan jiwa dapat membengaruhi imun tubuh seseorang. Dibawah ini saya menjelaskan bagaimana caranya agar kesehatan jiwa kita agar tetap terjaga ditengah pandemic Covid-19 :

- Membatasi membaca berita dan lebih selektif lagi dalam mempercayai suatu berita yang dibaca ataupun dilihat karena dengan kita membaca/melihat berita yang negative dapat menimbulkan stress

- Membatasi pemakaian sosmed yang membuat anda semakin cemas dan panic dan lebih bijak lagi dengan menggunakan sosmed jangan sampai kita ikut ikutan menyebarkan berita hoax

- Menjaga kebersihan dan kesehatan dengan cara cuci tangan tetapi jangan berlebihan dan menjaga pola makanan serta olahraga yang teratur

- Jaga jarak dengan orang lain dan hidari kerumunan sangatlah penting dikarenakan kita tidak tahu apakah orang yang berinteraksi dengan kita itu positif Covid-19 atau tidak

- Memiliki sikap mental yang responsif yaitu sikap mental yg ditandai dengan sikap tenang, terukur, mencari tahu apa yg harus dilakukan dan memberikan respon yg tepat dan wajar. Dan mengindari sikap mental yang Reaktif yaitu Sikap mental yang ditandai dengan reaksi yg cepat, tegang, agresif terhadap keadaan yg terjadi dan menyebabkan kecemasan, kepanikan. Karena Ketika seseorang lebih memilih REAKTIF daripada RESPONSIF, maka kehidupan mental nya akan terpengaruh dan dapat berujung pada Gangguan Cemas (ansietas).

- Istirahat yang cukup, karena dengan istirahat yang cukup makan system imun kita akan kebal terhadap penyakit.

- Membangun relasi yang positif dengan teman teman kerja/sekolah. Dengan cara menyapa/mengirim hal hal yang positif lewat sosmed tanpa perlu bertemu. Kita juga bisa melakukan Video Call dengan teman teman kita agar selalu Happy saat Dirumah saja.

- Masih belum diketahui kapan akhir dari pandemik COVID 19 ini, bahkan sekarang pasien positif virus corona semakin bertambah. Semoga pandemi ini segera berakhir, jangan lupa untuk menjaga kebersihan, kesehatan dan kekebalan tubuh agar terhindar dari penyakit apapun.

(Hilfa Zahratul Firdausy / Mahasiswa Kesejahteraan Sosial / Universitas Muhammadiyah Malang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun