Mohon tunggu...
hilda zahwa
hilda zahwa Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

saya suka masakk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara

2 Desember 2024   07:23 Diperbarui: 2 Desember 2024   07:23 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi muda perlu diberi pemahaman yang kuat tentang bagaimana menggunakan media sosial dengan bijak, tidak menyebarkan hoaks, dan menghargai perbedaan pendapat. 

Pendidikan mengenai penggunaan teknologi dan media sosial yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dapat menjadi kunci untuk menjaga keharmonisan di era digital ini. Jika kita mampu menjalankan prinsip-prinsip Pancasila dalam setiap interaksi, baik secara langsung maupun melalui dunia maya, kita dapat menciptakan ruang yang lebih damai dan produktif.

Masa depan Indonesia sangat bergantung pada sejauh mana kita mampu menghidupkan Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Saya percaya bahwa tantangan yang ada bukanlah hal yang mustahil untuk diatasi, asalkan kita memiliki tekad untuk menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dengan penuh komitmen. Ini adalah tugas kita semua sebagai bangsa, baik pemerintah, masyarakat, maupun generasi muda, untuk bersama-sama mengamalkan Pancasila.

Dengan mengutamakan gotong royong, persatuan, dan keadilan sosial, saya yakin Indonesia akan mampu menghadapi setiap tantangan, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri. 

Pancasila bukan hanya ideologi yang harus dipertahankan, tetapi juga harus terus diperbarui dan diterapkan dalam konteks zaman yang terus berubah. Dengan cara ini, kita akan menjaga Pancasila sebagai fondasi yang kokoh bagi masa depan Indonesia yang lebih baik.Top of FormBottom of Form

Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, saya juga melihat semakin menguatnya politik identitas, di mana isu agama, suku, dan ras sering kali digunakan sebagai alat untuk membangun sekat-sekat sosial dan politik. 

Padahal, Pancasila jelas mengajarkan kita untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan kelompok tertentu. Politik identitas yang semakin mendalam ini bisa menyebabkan perpecahan, dan saya khawatir jika ini terus dibiarkan, maka semangat Pancasila akan semakin terkikis. Kita harus belajar untuk melihat Indonesia sebagai sebuah keluarga besar, bukan sebagai sekumpulan individu atau kelompok yang saling bersaing.

Meskipun Pancasila menghadapi berbagai tantangan, saya tetap yakin bahwa Pancasila adalah ideologi yang tepat untuk Indonesia, asalkan kita semua berkomitmen untuk terus menjaga dan mengamalkannya. Pancasila bukanlah sekadar teks yang tertulis di dalam Undang-Undang Dasar 1945, tetapi sebuah nilai luhur yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata. 

Agar Pancasila tetap hidup dalam kehidupan kita sehari-hari, kita harus menjaga semangat persatuan, keadilan sosial, dan penghargaan terhadap keberagaman. Saya percaya bahwa jika kita bisa mengatasi tantangan-tantangan ini dan kembali ke esensi nilai-nilai Pancasila, maka Indonesia akan terus menjadi negara yang kuat, adil, dan makmur, serta mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun