Mohon tunggu...
Hildawati Septiani
Hildawati Septiani Mohon Tunggu... Akuntan - Employee | Traveller | Mountaineer | Blogger

"Hidup adalah gerak" "Gerak adalah maju, berjuang, naik gunung, turun gunung, naik lagi"

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gunung Lawu, yang Katanya Mistis ternyata Fantastis!

12 Maret 2024   07:30 Diperbarui: 12 Maret 2024   07:40 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pos 3 kita berhenti sangat lama, makan serta tidur siang sejenak. Untuk pertama kalinya aku bisa tidur siang dengan nyenyak di trek, karena memang sudah ngantuk berat dan kenyang serta tempat yang nyaman untuk istirahat.

Pos 4 (dok. pribadi)
Pos 4 (dok. pribadi)

Lanjut menuju pos 4 pukul 14.30 dengan trek yang cukup berat serta kabut yang amat syahdu. Wilayah yang kemarin sempat terbakar, kini menunjukkan wajah barunya yang semakin indah. Jadi lebih baik bersama orang lama atau orang baru nih, eits maaf haha.

Perjalanan kali ini, aku bersama beberapa peserta sangat sering berhenti. Walaupun trek lawu termasuk landai di antara gunung lainnya, tapi saya merasa mudah lelah. Mungkin karena sudah lama tidak pernah olahraga, plus haid day one, oh my god.

Tiba di pos 4 pukul 16.17, hanya lima menit berhenti. Mengejar waktu karena semakin sore dan perjalanan masih panjang. Di pukul 17.50 aku berhenti 10 menit menikmati sunset, kapanlagi bisa nyunset di gunung. Sudah hampir gelap, perjalanan masih jauh, pertama kali naik gunung kena malam. Tiba di tenda sekitar pukul 18.30, badan sudah mulai lelah. Tidak bisa langsung rebahan, kita harus prepare untuk summit pagi, serta makan malam.

Camp Area (dok. pribadi)
Camp Area (dok. pribadi)

Bermalam di gunung lawu sangatlah hangat, namun pertama kali badan secapek ini. Ditambah tengah malam sering terbangun serta mendengar suara-suara yang mustahil dilakukan orang tengah malam, tapi pikiran tetap positif thinking. 

Start summit sekitar pukul 03.10, diawali dengan trek landai. Namun, menurutku jalur lawu terbilang sangat landai dibanding dengan gunung lainnya, apalagi dengan sindoro, waduh. Tapi karena sering mendengar cerita-cerita mistis pasar dieng, aku tidak berani jika hanya tinggal berdua di jalur lawu tengah malam, apalagi dalam keadaan haid. Jadi, aku berusaha untuk tetap bersama peserta lainnya.

Sunrise di Warung Mbok Yem (dok. pribadi)
Sunrise di Warung Mbok Yem (dok. pribadi)

Tiba di warung mbok yem pukul 04.50. Untuk menuju puncak sekitar 30 menit lagi. Trek summit lawu dari warung mbok yem masih aman, menurutku seperti summit gunung gede, full batu kerikil. Finally, Tiba di puncak hargo dumillah pukul 05.28, sangat ramai sekali para pendaki.

01 Januari 2024 - Puncak Lawu Hargo Dumillah (dok. pribadi)
01 Januari 2024 - Puncak Lawu Hargo Dumillah (dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun