Halo kompasianer,
Sudah lama sekali aku tidak berbagi pengalaman dengan kalian. Dan kali ini aku mau berbagi pengalaman baru, membuat candu, yang pastinya sangat menantang dalam hidup. Sebuah pengalaman baru dalam menikmati keindahan alam dengan cara yang berbeda, yakni menikmati keindahan alam Purwakarta dengan bantuan Ferrata di Gunung Parang.
Apa sih Ferrata itu?
Jadi, via ferrata adalah jalur pendakian dengan bantuan besi yang menyerupai anak tangga, yang ditancapkan pada tebing, salah satunya pada gunung parang, merupakan jalur ferrata tertinggi di Asia Tenggara yang memiliki ketinggian 963 M. Gunung parang terletak di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Gunung parang via ferrata berhasil memberikan sensasi yang memacu adrenalin saat mendaki. Bagi saya, sensasi paling merinding adalah ketika menuruni tebing. Tebing ketika turun lebih tegak lurus dengan tingkat kesulitan yang tinggi karena kita diharuskan fokus melihat anak tangga besi di bawah, jangan sampai lieur.
One Day Trip Gunung Parang via Ferrata 300 M bersama backpacker Jakarta
Perjalanan saya dimulai dari meeting point di sekretariat backpacker Jakarta, dengan peserta kurang lebih 35 orang. Awalnya saya mendaftar sendiri, namun ternyata ada 6 orang teman saya dari grup komunitas backpacker jakarta #43 yang juga ikut trip ferrata.Â
Pukul 00:06 kami berangkat dari cawang uki, lalu tiba di basecamp pukul 03:35. Menjelang matahari terbit kita disarankan untuk melanjutkan tidur. Namun, karena saya tidak bisa kembali tidur, saya menyantap mie rebus plus telur. Lalu saat orang-orang sudah bangun kemudian sarapan, saya pun ikut sarapan lagi, memesan nasi goreng, hehehe pagi itu saya sudah makan dua kali. Karena tubuhku butuh tenaga ekstra untuk menaklukkan ferrata.