Disusun oleh
Dr. Evi Chamalah., S.Pd., M.Pd., Hilda Nuzulia
Dosen FKIP Unissula, Mahasiswa PBSI, FKIP Unissula
Pendidikan adalah salah satu dari adanya sebuah bagian yang secara dengan integral didalam adanya sebuah pembangunan secara dengan baik , Selain dengan sebuah pendidikan, maka didalam adanya sektor pembagunan secara dengan nasional tentu saja memiliki tanggung jawab untuk bisa mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia dan sudah mempunyai visi mengenai untuk bisa mewujudkan sistem pendidikan sebagai adanya sebuah pranata sosial secara dengan kuat, berwibawa.
Untuk bisa memberdayakan semua warga negara Indonesia untuk bisa perkembang menjadi sebuah manusia yang sangat berkualitas sehingga mampu dan bisa produktif secara dengan baik untuk bisa menjawab adanya berbagai macam tantangan zaman yang selalu berubah seiring berkembangan di era globalisasi seperti saat ini.
Didalam sebuah pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan dengan adanya sebuah pendekatan secara dengan saintifik adalah sebuah proses pembelajaran yang telah dirancamg secara dengan prosedural sesuai dengan adanya sebuah langkah-langkah umum didalam sebuah ruang lingkup ilmiah.
Salah satu adanya ruang lingkup standar kompetensi guru adalah mengenai adanya sebuah kompetensi pengelolaan pembelajaran secara dengan baik, tentu saja didalam adanya sebuah hal tersebut meliputi berbagai macam hal, diantaranya yaitu mengenai penyusunan perencanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran, dengan adanya kedua hal tersebut tentu saja saling berkaitan erat dengan adanya sebuah pendekatan yang telah ditetapkan didalam sebuah kurikulum secara dengan baik.
Penerapan kurikulum 2013 di SMP IT Boarding School, tentu saja telah dilakukan secara dengan terbatas yang hanya dilakukan pada kelas VIII, maka dengan adanya sebuah hal tersebut tentu saja telah mendapatkan hasil mengenai kegiatan observasi yaitu mengenai berbagai macam guru yang mengajar dikelas VIII.
Tentu saja sudah mendapatkan pelatihan mengenai adanya sebuah implementasi kurikulum 2013 telah termasuk kedalam sebuah implementasi pendekatan saintifik didalam proses pembelajaran baik didalam hal perencanaan pembelajaran pelaksanaan pembelajaran, sehingga mampu untuk bisa sampai di tahap evaluasi pembelajaran secara dengan baik.
Berdasarkan hasil wawancara bersama Pak Ulil, yaitu guru bahasa Indonesia di SMP IT Boarding School, maka pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan pendekatan saintifik sesuai dengan adanya sebuah kurikulum 2013 di kelas VIII SMP IT Boarding School menunjukkan bahwa dengan adanya sebuah penerapan pendekatan saintifik tentu saja bisa terlihat dari berbagai macam langkah pembelajaran.
Pada tahap pertama yaitu, didalam sebuah tahap perencanaan pembelajaran, guru bahasa Indonesia kelas VII SMP IT Boarding School, telah menggunakan silabus yang telah dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sebagai adanya sebuah pedoman penyusunan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP), secara dengan baik. Kemudian, dengan adanya sebuah hal tersebut guru bersama MGMP bahasa Indonesia Kabupaten Subang, Menyusun RPP sesuai dengan Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013.
Didalam adanya sebuah tahap pelaksanaan pembelajaran, tentu saja guru juga menerapkan pendekatan saintifik dalam langkah-langkah pembelajaran, khususnya pada sebuah inti pada kegiatan proses pembelajaran secara dengan baik.
Kegiatan pokok dalam pendekatan saintifik diantaranya yaitu mulai dari, mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan secara dengan tidak terlaksana seluruhnya dalam satu kali pertemuan, karena tentu saja didalam adanya sebuah kegiatan proses pembelajaran tersebut terdapat suatu hal yang menjadi kendala waktu dan kemampuan para peserta didik untuk bisa memahami secara dengan baik dalam sebuah materi pembelajaran yang belum bisa terlaksana dengan merata.
Evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan pendekatan saintifik sesuai dengan adanya kurikulum 2013, tentu saja telah dilakukan oleh guru dalam satu kali pertemuan secara dengan baik, Selain itu evaluasi pembelajaran telah dilaksanakan dalam sebuah bentuk penilaian hasil belajar para peserta didik yang dalam sebuah aspek pengetahuan dan aspek keterampilan (KI 3 dan KI 4).
Berbagai macam kendala yang telah Pak Ulil hadapi selama proses kegiatan pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 adalah ketidaksesuaian mengenai waktu yang telah tersedia dengan cakupan materi pembelajaran secara dengan baik, Selain itu tentu saja terdapat faktor yang lain seperti, kemampuan para peserta didik pada saat memahami materi dan buku yang telah di sediakan untuk para peserta didik tidak bermanfaat dengan adanya sebuah ruang lingkup yang berada disekitar siswa.
Pada sebuah tahap evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia, tentu saja telah dilakukan oleh guru selama satu kali pertemuan untuk bisa mengamati adanya sebuah perkembangan dari para peserta didik, dengan harapan agar evaluasi tersebut bisa terlaksana secara dengan optimal, selain dengan adanya sebuah hal tersebut tentu saja para siswa memiliki waktu yang sangat cukup untuk untuk bisa mengerjakan soal evaluasi secara dengan baik. Guru bahasa Indonesia dikelas VIII SMP IT Boarding School, hanya melaksanakan penilaian hasil belajar yang telah di ukur dengan cara melalui aspek pengetahuan dan keterampilan siswa secara dengan baik.
Penilaian dalam kurikulum 2013 untuk setiap mata pelajaran, meliputi penilaian kompetensi sikap (KI 1 dan KI 2), kompetensi pengetahuan (KI 3), dan kompetensi keterampilan KI 4). Didalam adanya penilaian sikap untuk para peserta didik, tentu saja meliputi beberapa hal diantaranya yaitu, penilaian siswa selama mengikuti proses pembelajaran secara dengan baik, didalam sebuah penilaian sikap ini dilakukan oleh Pak Ulil melalui sebuah cara mengamati perilaku para peserta didik pada saat mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam kelas.
Sedangkan penilaian mengenai sebuah hasil belajar para siswa, yaitu meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa pada saat memahami pembelajaran dan kemampuan para peserta didik dalam menerapkan materi pembelajaran yang telah didapatkan secara dengan baik, Maka dengan adanya sebuah hal tersebut tentu saja untuk penilaian kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan skala 1-4 dengan kelipatan 0,33, Sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala yang sangat baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K), Yang tentu saja dengan adanya hal tersebut maka dapat dikonversi ke dalam predikat A-D.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI