Mohon tunggu...
Hilda Nuzulia
Hilda Nuzulia Mohon Tunggu... Lainnya - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Pendekatan Saintifik Sesuai Kurikulum 2013

12 Januari 2023   10:45 Diperbarui: 12 Januari 2023   11:03 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disusun oleh

Dr. Evi Chamalah., S.Pd., M.Pd., Hilda Nuzulia

Dosen FKIP Unissula, Mahasiswa PBSI, FKIP Unissula


Pendidikan adalah salah satu dari adanya sebuah bagian yang secara dengan integral didalam adanya sebuah pembangunan secara dengan baik , Selain dengan sebuah pendidikan, maka didalam adanya sektor pembagunan secara dengan nasional tentu saja memiliki tanggung jawab untuk bisa mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia dan sudah mempunyai visi mengenai untuk bisa mewujudkan sistem pendidikan sebagai adanya sebuah pranata sosial secara dengan kuat, berwibawa.

Untuk bisa memberdayakan semua warga negara Indonesia untuk bisa perkembang menjadi sebuah manusia yang sangat berkualitas sehingga mampu dan bisa produktif secara dengan baik untuk bisa menjawab adanya berbagai macam tantangan zaman yang selalu berubah seiring berkembangan di era globalisasi seperti saat ini.

Didalam sebuah pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan dengan adanya sebuah pendekatan secara dengan saintifik adalah sebuah proses pembelajaran yang telah dirancamg secara dengan prosedural sesuai dengan adanya sebuah langkah-langkah umum didalam sebuah ruang lingkup ilmiah. 

Salah satu adanya ruang lingkup standar kompetensi guru adalah mengenai adanya sebuah kompetensi pengelolaan pembelajaran secara dengan baik, tentu saja didalam adanya sebuah hal tersebut meliputi berbagai macam hal, diantaranya yaitu mengenai penyusunan perencanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran, dengan adanya kedua hal tersebut tentu saja saling berkaitan erat dengan adanya sebuah pendekatan yang telah ditetapkan didalam sebuah kurikulum secara dengan baik.

Penerapan kurikulum 2013 di SMP IT Boarding School, tentu saja telah dilakukan secara dengan terbatas yang hanya dilakukan pada kelas VIII, maka dengan adanya sebuah hal tersebut tentu saja telah mendapatkan hasil mengenai kegiatan observasi  yaitu mengenai berbagai macam guru yang mengajar dikelas VIII.

Tentu saja sudah mendapatkan pelatihan mengenai adanya sebuah implementasi kurikulum 2013 telah termasuk kedalam sebuah implementasi pendekatan saintifik didalam proses pembelajaran baik didalam hal perencanaan pembelajaran pelaksanaan pembelajaran, sehingga mampu untuk bisa sampai di tahap evaluasi pembelajaran secara dengan baik.

Berdasarkan hasil wawancara bersama Pak Ulil, yaitu guru bahasa Indonesia di SMP IT Boarding School, maka pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan pendekatan saintifik sesuai dengan adanya sebuah kurikulum 2013 di kelas VIII SMP IT Boarding School menunjukkan bahwa dengan adanya sebuah penerapan pendekatan saintifik tentu saja bisa terlihat dari berbagai macam langkah pembelajaran. 

Pada tahap pertama yaitu, didalam sebuah tahap perencanaan pembelajaran, guru bahasa Indonesia kelas VII SMP IT Boarding School, telah menggunakan silabus yang telah dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sebagai adanya sebuah pedoman penyusunan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP), secara dengan baik. Kemudian, dengan adanya sebuah hal tersebut guru bersama MGMP bahasa Indonesia Kabupaten Subang, Menyusun RPP sesuai dengan Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013.

Didalam adanya sebuah tahap pelaksanaan pembelajaran, tentu saja guru juga menerapkan pendekatan saintifik dalam langkah-langkah pembelajaran, khususnya pada sebuah inti pada kegiatan proses pembelajaran secara dengan baik.

Kegiatan pokok dalam pendekatan saintifik diantaranya yaitu mulai dari, mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan secara dengan tidak terlaksana seluruhnya dalam satu kali pertemuan, karena tentu saja didalam adanya sebuah kegiatan proses pembelajaran tersebut terdapat suatu hal yang menjadi kendala waktu dan kemampuan para peserta didik untuk bisa memahami secara dengan baik dalam sebuah materi pembelajaran yang belum bisa terlaksana dengan merata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun