Mohon tunggu...
Hilda Nurul Fatimah
Hilda Nurul Fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa S1-Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro

Pengkhayal sejati yang tidak takut bermimpi tinggi walau keadaan membatasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Undip Mengulik Pentingnya Budaya Literasi di RW 5 Kelurahan Rejosari, Kota Semarang

3 Agustus 2021   19:57 Diperbarui: 3 Agustus 2021   20:12 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi COVID-19 hampir berdampak pada semua sektor dan lapisan masyarakat Indonesia bahkan di dunia. Salah satu sektor yang sangat berdampak yaitu kesehatan, banyak masyarakat yang menurun kesehatannya bahkan sampai meninggal atau kehilangan keluarga tercinta akibat pandemi COVID-19 ini.

Selain itu sektor yang paling berdampak yaitu pendidikan, dunia pendidikan seakan tergoncang saat awal pandemi. Dikarenakan semua pembelajaran harus dilakukan di rumah saja. Lalu bagaimana dengan budaya literasi jika pembelajaran dilakukan di rumah saja? Dan kurangnya fasilitas membaca seperti perpustakaan.

Sebelum pandemi COVID-19, Indonesia sudah menghadapi masalah rumit dalam hal literasi bahkan menurut UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi di dunia, artinya minat bacanya sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca!

Dampak yang paling terasa menurunnya tingkat literasi warga Indonesia yaitu munculnya Hoaks yang berkenaan dengan COVID-19. Seolah-olah Indonesia sulit untuk bangkit dari Pandemi dikarenakan mudahnya termakan hoaks dan tingkat literasinya yang rendah. Lalu kebijakan pemerintahpun masih kurang membantu!

Dalam hal ini peran serta tenaga kesehatan benar-benar dibutuhkan, selain menangani Pasien COVID-19, tenaga kesehatan mempunyai peran penting dalam bidang promotif dan preventif untuk terus memberikan informasi yang benar terkait COVID-19. Dan di RW 5 sendiri memperlihatkan jika masyarakat masih kurang akan informasi terkait COVID-19 dan sangat bersemangat untuk mengulik informasi baru yang benar.

Bukan tak mungkin pandemi COVID-19 akan cepat selesai jika kita semua bahu membahu untuk menekan penyebaran virus bahkan dengan hal kecil seperti MEMBACA, untuk itu program penyebaran informasi tentang COVID-19 ini harus terus dilakukan agar masyarakat tetap taat protokol kesehatan dan tidak mudah termakan hoaks.

Akhir kata mari kita menjadi bangsa yang cerdas dengan Membaca agar tercapainya Indonesia bebas COVID-19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun