Mohon tunggu...
Hilda Nurhayati
Hilda Nurhayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca mendengarkan musik dan sesekali menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

A Story Over Tea (2)

20 Oktober 2024   14:17 Diperbarui: 20 Oktober 2024   14:20 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Ah..tidak perlu dijawab jika itu membuatmu tidak nyaman..maaf, maafkan aku.." sesal haya saat melihat respon dari maya. Maya menggelengkan kepalanya lalu menepuk pelan kepala haya. 

"Tidak apa, aku tidak mau membahasnya sekarang tapi yang jelas rumahku berisik jadi aku tidak suka dan memilih pergi sedangkan teman-temanku mereka berisik ya tapi tidak terlalu. Simpelnya begitu mungkin lain kali akan ku ceritakan" balas maya tenang, haya tersenyum tipis lalu mengangguk. 

"Jadi, bagaimana kue dan tehnya?" Tanya haya, menukar topik agar tidak berlarut. 

"Enak, umumnya matcha terasa pahit tapi karena ini kukis dan kamu menambahkan gula rasanya jadi manis. Kepingan coklat putihnya juga membuat kukis ini makin terasa sempurna apalagi disajikan dengan teh campuran lavender dan mint!. Perpaduan antara bunga lavender dan mint membuatku semakin rileks" jawaban maya membuat senyuman di bibir haya semakin melebar dan semburah merah muda terlihat di pipinya. Maya tertawa dan mencolek pipi haya. 

"Imutnya, kamu pasti lebih muda dariku" ucap maya yang mengunyel pipi haya dan membuat haya meringis sedikit. 

"Umurku 22" maya mengangguk saat mendengar balasan haya, dia melepaskan tangannya dari pipi kenyal milik haya sebelum menghabiskan kukisnya. 

"Aku 23, senang sekali bertemu denganmu haya. Besok kamu akan tetap buka kan?" Haya mengangguk saat mendengar pertanyaan maya.

"Oh tunggu sebentar" tambah maya lalu sibuk dengan ponselnya. Haya mengalihkan pandangannya ke arah jalanan yang basah setelah hujan reda. Klakson mobil kini semakin terdengar lebih banyak dari waktu sebelumnya. Menandakan sore hari telah tiba, haya mengehela napasnya. Hari ini dia tidak mendapatkan pelanggan tapi setidaknya dia punya teman bicara. 

"Haya, kamu punya teh Rosemary dan krisan?" Pertanyaan maya, membuat haya mengangguk dengan refleks. 

"Bagus!, tolong buatkan masing masing satu untuk take away lalu aku ingin memgambil 4 kukis matcha oh apakah itu red Velvet kukis?, aku juga ambil itu 5 haha tolong ya..temanku akan segera kesini" mata haya membulat saat mendengar pesanan dari maya. Dia akhirnya berhasil menjual beberapa kue dan teh!. 

"Tentu akan kubuat segera" ucap haya dan bergegas ke belakang konter untuk menyiapkan pesanan maya. Maya tersenyum saat melihat sibuknya haya untuk membuat teh dan memasukkan beberapa kukis ke paperbag. 

"Pekerja keras" gumam maya, lalu fokus ke arah jendela untuk menikmati pemandangan sibuknya kota dengan banyak mobil mengantri di lampu merah yang sedikit jauh dari tempat ini. 

Waktu berlalu, dan maya tersenyum saat melihat temannya datang begitupun haya yang masih sibuk untuk membungkus teh yang dia buat. 

"Dean, bayar sana..nanti ku bayar" 

"Pasti sebulan lagi" cibir dean saat mendengar ucapan maya. Namun berjalan menuju haya yang berdiri di depan meja kasir. 

"Hahaha, maaf serius uangku habis untuk make up" balas maya dan menghampiri dean. "Ah, masukan teh dan kukis matcha yang kumakan tadi haya. Aku memaksa tolong. Jika tidak aku tidak akan kembali tambah maya dan membuat haya mengangguk saja. Dean membayar sesuai dengan struk perbelanjaan lalu menerima pesanannya. 

"Haya sampai jumpa lagi" pamit maya yang pergi dengan dean. Haya tersenyum melihatnya, hari pertama sudah terlewati dan bagi haya ini tidak terlalu buruk. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun