Kondisi jalan yang memadai sangat penting untuk meningkatkan aksebilitas dan mobilitas penduduk desa. Jalanan yang rusak dan berlubang dapat menghambat transportasi dan distribusi barang serta mempersulit akses masyarakat desa ke layanan publik seperti kesehatan dan Pendidikan.
Seringkali jalanan yang rusak di pedesaan mengalami berbagai kendala dalam perbaikan seperti keterbatasan dana dan sumber daya manusia. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kualitas jalan di pedesaan dimulai dari penilaian kondisi jalan yang telah diperbaiki sebelumnya. Upaya tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat desa serta meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran di desa-desa di seluruh Indonesia.
Guna menangani masalah ini, maka timbul gerakan untuk melindungi lingkungan. Para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, menyepakati suatu aksi global yaitu Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs berisikan 18 tujuan, salah satunya yaitu : Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Salah satu misi Kuliah Kerja Nyata adalah membantu memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat. Permasalahan yang menjadi kekhawatiran warga di daerah-dareah saat ini adalah akses jalan yang rusak. Hal ini menjadi perhatian utama sebab akses jalan yang rusak dapat menghambat aktifitas masyarakat. Permasalahan akses jalan tersebut juga menjadi kekhawatiran utama bagi masyarakat di Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kab. Bandung Barat, terutama di wilayah Kampung Citespong RW 02, tepatnya di Jalan Barunagri.
Oleh karena itu, penulis yang merupakan Mahasiswa KKN Tematik UPI ikut turun lapangan guna membantu warga dalam rangka perbaikan jalan. Terdapat sebuah bangunan tidak terpakai yang berada di RW 02 diruntuhkan dan sisa bongkahan bangunan tersebut digunakan untuk menutupi lubang di jalanan yang rusak.
Setelah jalan selesai diperbaiki, perlu adanya peran aktif masyarakat dalam merawat jalan tersebut.untuk merawat jalan termasuk menjaga kebersihan jalan, melakukan perawatan rutin, dan menghindari kerusakan yang tidak perlu. Dengan adanya partisipasi aktif masyarakat, jalan yang telah diperbaiki akan lebih tahan lama dan berkualitas.
Dalam melakukan perbaikan jalan di desa, dibutuhkan juga sinergi antara pemerintah, masyarakat setempat, dan pihak-pihak terkait lainnya. Pemerintah dapat memberikan bantuan berupa dana, sumber daya manusia, dan teknologi yang diperlukan. Sedangkan masyarakat setempat dapat memberikan dukungan dalam bentuk tenaga kerja dan pemeliharaan jalan yang telah diperbaiki.
Dengan perbaikan jalan di desa yang tepat dan efektif, dapat meningkatkan mobilitas penduduk desa, memudahkan distribusi barang, meningkatkan akses ke layanan publik, dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H