Mohon tunggu...
Hilda Tiorida
Hilda Tiorida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Prodi Pengembangan Masyarakat Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekologi Budaya Berkelanjutan dalam Bermasyarakat

6 Mei 2024   22:14 Diperbarui: 6 Mei 2024   22:23 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekologi adalah interaksi antara manusia dan lingkungan. Artinya perkembangan kehidupan manusia mempengaruhi lingkungan hidup. Perubahan dan evolusi lingkungan hidup juga membawa perubahan dalam kehidupan manusia. Ekologi budaya adalah proses dimana masyarakat menghidupkan kembali lingkungan. Lingkungan kebudayaan (ekologi budaya) tidak dapat dipisahkan dari keberadaan manusia dan lingkungannya. Ekologi Kebudayaan mencakup dinamika permasalahan manusia dan lingkungan hidup. Dinamika dalam hal ini adalah proses dimana manusia beradaptasi dengan lingkungannya dan sebaliknya. Untuk mempertahankan kehidupan, seseorang harus mengembangkan potensinya dalam segala bidang kehidupan. Dengan cara ini umat manusia terus beradaptasi dengan evolusi kehidupan manusia. Adaptasi manusia tidak terlepas dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan tempat manusia hidup. Alam yang berubah, mendorong manusia untuk terus beradaptasi terhadap perubahan.

Jika pemberdayaan masyarakat bertumpu pada pengelolaan sumber daya alam, maka perhatian harus diberikan pada kelestarian alam. Namun apabila pengelolaan sumber daya alam tidak memperhatikan kelestarian lingkungan hidup atau menimbulkan perusakan lingkungan hidup, maka kemandirian masyarakat kemungkinan besar tidak akan bertahan lama karena sumber daya alam yang dikelola akan rusak. Oleh karena itu, wawasan ekologi/etika lingkungan menjadi penting dalam kegiatan pemberdayaan. 

Pengembangan masyarakat atau yang biasa disebut dengan pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pemberdayaan sendiri diambil dari istilah pemberdayaan (peluang, kekuatan pemberian kekuasaan kepada pihak yang kurang berkuasa), yang berkembang di Eropa sejak Abad Pertengahan ini terus dikembangkan pada akhir tahun 70an hingga awal tahun 90an.

Pembangunan berkelanjutan merupakan agenda penting dari negara-negara anggota PBB, salah satunya Indonesia. Agenda tersebut dituangkan ke dalam 17 tujuan, yaitu tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi,industri, inovasi dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan, kota dan pemukiman yang berkelanjutan, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim,ekosistem lautan, ekosistem daratan, perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh, serta kemitraan untuk mencapai tujuan. 

Dari 17 tujuan  tersebut terlihat bahwa tujuan utama dari  pembangunan berkelanjutan  itu sendiri adalah upaya untuk mengembangkan manusia dan bertanggung  jawab terhadap alam. Meskipun hal ini sesuai dengan tujuan pemberdayaan , namun fokus pemberdayaan cenderung pada kesejahteraan masyarakat, dan alam serta lingkungan hidup belum menjadi bagian penting dari .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun