Negara demokrasi selalu menempatkan peran pemudanya sebagai subjek dari pemerintahan. Tidak seperti negara komunis, apalagi monarki yang cenderung otoriter dan menempatkan pemudanya sebagai objek dari pemerintahan.
Sejarah bangsa kita telah banyak memotret aksi nyata pemuda. Dari proklamasi kemerdekaan hingga tragedi-tragedi zaman sekarang tidak luput dari peran serta pemuda. Bukti nyata telah terabadikan dalam sumpah satu bangsa, satu tanah air dan bahasa yang digelorakan oleh pemuda.
Untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dibutuhkan peran serta pemuda. Pemilu adalah perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis.
Menengok pemilu pada tahun 2019 lalu, membuat kita sadar di masa sekarang bahwa masyarakat kita belum dewasa dalam berdemokrasi. Peristiwa pemilu membelah masyarakat dengan adanya konflik horizontal cebong dan kampret.Â
Tidak hanya itu, berbagai kecurangan di TPU seringkali terjadi. Sedangkan masyarakat kita belum bisa memahami betapa pentingnya menjaga persatuan ditengah perbedaan pilihan. Pun dengan sistem yang berjalan, kecurangan masih ada dikarenakan jual beri suara yang diwajarkan.
Dalam permasalahan seperti ini, bagaimana peran pemuda agar menjaga demokrasi untuk pemilu 2024? Peran pemuda seharusnya bisa menjadi penyambung lidah antara tokoh elit dan kaum alit. Sebagai subjek yang mengampanyekan tanpa jual beli suara karena Itu akar dari permasalahan korupsi para pejabat.Â
Pemuda sebagai subjek yang dapat menginfluence masyarakat bahwa momentum pemilu adalah sarana untuk mendaulatkan rakyat dan dapat melahirkan pemimpin pilihan rakyat. Selain itu, dalam ekosistem digital pemuda berperan aktif untuk tidak menyebarkan berita hoax dan mempropokatori salah satu pihak.
Selain itu, pemuda juga dapat ikut serta mengawasi proses pemilu di TPS, karena BAWASLU tidak bisa bekerja sendiri dan memerlukan tenaga para pemuda untuk mengawasi berjalannya pemilu agar berjalan sesuai yang diharapan dengan LUBERJURDIL.
Semua berhak untuk berpartisipasi, semua bisa berperan dalam momen pemilu di lingkungan mereka, baik itu lingkungan kerja maupun kesehariannya, minimal untuk memastikannya pada diri mereka sendiri.
Segala bentuk pelanggaran dalam momentum pemilu tidak akan ada artinya, karena kita telah menyiapkan generasi muda yang sadar akan pemilu yang berintegritas. Biarkan pemuda menekuni bidangnya, tapi harus tetap memiliki cara-cara yang bermartabat dalam berpartisipasi menjunjung kedaulatan rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H