Mohon tunggu...
GIAT 9 UNNES Kelurahan Wujil
GIAT 9 UNNES Kelurahan Wujil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Media Massa Kelompok KKN UNNES GIAT 9 Kelurahan Wujil

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Unnes Giat 9: Seminar Kepelatihan Sesorah Tema Kemerdekaan Bersama Karang Taruna Kelurahan Wujil

20 Agustus 2024   11:42 Diperbarui: 24 Agustus 2024   01:34 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan Sesorah/dokpri

Semarang - Pengaruh kemajuan zaman mengubah pola komunikasi masyarakat terutama para generasi millenial. Globalisasi membuat budaya asing semakin mudah masuk bahkan hampir menguasai budaya Indonesia sehingga eksistensi budaya menjadi terancam. Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya perlu dilakukan terutama budaya Jawa. Kebudayaan Jawa yang paling erat pada setiap pribadi masyarakatnya adalah bahasa Jawa. Tingkat tutur dalam bahasa Jawa perlu diperhatikan ketika berbicara, tingkatan inilah yang terkadang membuat masyarakat Jawa kesulitan menguasai bahasa mereka sendiri. Bahasa Jawa terdiri dari ragam krama dan ragam ngoko yang pengunaannya menyesuaikan mitra tutur.

Dalam rangka melestarikan bahasa Jawa dan meningkatkan keterampilan berpidato dalam bahasa Jawa, Yuniar Annistya Putri mahasiswa yang sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unnes Giat 9 Kelurahan Wujil mengadakan Seminar Kepelatihan Sesorah Tema Kemerdekaan bersama Karang Taruna Kelurahan Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Kegiatan ini diselenggarakan hari Jum’at, 12 Juli 2024 di Aula Kelurahan Wujil. Pelatihan ini diikuti oleh puluhan anak muda dari Kelurahan Wujil yang tekun dan serius mendalami teknik sesorah bahasa Jawa.

Dokumentasi kegiatan Sesorah/dokpri
Dokumentasi kegiatan Sesorah/dokpri

Kegiatan ini diadakan sebagai wujud pelestarian budaya khususnya bahasa lisan dalam kegiatan pelatihan Sesorah. Kegiatan dimulai pukul 20.00 WIB dan berakhir pukul 21.00 WIB. Selain untuk melestarikan bahasa daerah, Seminar Kepelatihan Sesorah bertujuan untuk memberdayakan Karang Taruna dengan memberikan keterampilan baru dalam berpidato menggunakan bahasa Jawa. Dengan ini, mereka diharapkan dapat menciptakan peluang usaha baru misalnya menjadi MC hajatan maupun yang lainnya.
Majelis Pertimbangan Karang Taruna, Difo Adi Prasetyo sangat antusias dengan adanya kegiatan ini. "Kegiatan ini perlu diberikan nilai lebih karena dapat mengajak generasi muda untuk mencintai bahasa dan budayanya sendiri.” ujarnya.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan penyampaian materi mengenai pengertian sesorah, jenis-jenis sesorah, metode sesorah, dan lain sebagainya. Sesorah merupakan kegiatan berbicara di depan umum menggunakan bahasa Jawa. Terdapat beberapa jenis sesorah diantaranya sabdatama, pambagyaharja, dan tanggap wacana. Sabdatama merupakan sesorah yang bertujuan untuk memberikan pitutur kebaikan contohnya seperti pada saat khutbah keagamaan. Pambagyaharja merupakan sesorah yang bertujuan untuk menerima tamu pada saat upacara pernikahan maupun yang lainnya. Sedangkan tanggap wacana merupakan sesorah yang mengungkapkan gagasan atau opini, contohnya pada saat upacara kemerdekaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun