Mohon tunggu...
Hils@Rendezvous
Hils@Rendezvous Mohon Tunggu... Buruh - Duty Station @Central Sulawesi

Your dream, your feet, your journey...walk!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Muka Muak Amuk Kaum Kamu

23 Oktober 2016   19:12 Diperbarui: 23 Oktober 2016   19:20 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kamu sekalian tidak dianggap sebagai kaumnya

Mereka datang dengan membawa amuk dengan murka dan lupa

Dan aku....

Dengan muka yang penuh muak

Menatap kaum-kaum yang mengaum saling membelah mencari darah

Ketika hukum yang telah kumuh menjadi jimat

Bagi sang hakim yang telah kehilangan hikmah

Keadilanpun bagai sihir sang dukun 

yang tanpa tahu awal mula dan tanpa malu

membuat mual para hamba Allah 

yang merindukan keadilan

hils/smday

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun