Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Selama Menjadi Pengguna BPJS Kelas 1

27 Februari 2023   08:07 Diperbarui: 27 Februari 2023   08:25 1804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kata orang sehat itu mahal, apakah benar? 

Benar dong, ketika orang ingin sehat, dia harus rajin mengonsumsi vitamin, makan makanan yang bergizi, mengurangi makanan berlemak, sering mengonsumsi buah dan sayur. Tentu harus mengeluarkan uang yang banyak. 

Akan tetapi, orang sakit juga mahal loh. Perlu mengeluarkan uang untuk berobat. Apalagi kalau sampai opname. 

Loh kan sudah bayar BPJS setiap bulan? apa dong guna BPJS?

BPJS berguna ketika kita sakit, akan tetapi siapa sih yang mau sakit? Makanan apa pun ketika sakit, nggak ada rasanya. Walau berada di layanan kelas 1, tetap aja namanya sakit itu nggak enak. 

Hal ini dialami sendiri oleh mama aku. Mama merupakan pasien BPJS kelas 1 dan aktif menggunakan BPJS semenjak bulan Maret hingga bulan Agustus. Terhitung 5 bulan. 

Mama menggunakan BPJS untuk biaya rawat inap, biaya operasi, biaya dokter dan obat-obatan. 

Fasilitas yang diberikan kepada pengguna BPJS kelas 1, tentu sama saja dengan kelas 2 dan 3. Pelayanan yang lambat, harus sabar, dan dosis obat yang nggak paten. 

Perbedaannya sih hanya pada layanan kamar. Kalau BPJS kelas 1, satu kamar hanya terdiri dari tiga orang dan cukup nyaman. 

Kelas 1 adalah kelas tertinggi pada layanan BPJS. 

Entah kenapa rumah sakit membedakan antara kelas BPJS dengan kelas umum. Padahal kelas BPJS juga membayar iuran loh setiap bulannya. 

Namun, kelebihan menggunakan BPJS adalah semua tercover dan nggak bayar sama sekali. Walau operasi habis puluhan juta, tetap nggak mengeluarkan duit si pasien. 

Mama dulu pernah dirawat di ruang ICU dan ICCU selama beberapa minggu juga nggak mengeluarkan biaya sama sekali. Namun, ketika kita berobat menggunakan BPJS, jika kamar sesuai kelas kita kosong, kita harus mau turun kelas. Entah di kelas 2 atau kelas 3. 

Selain itu juga, kita harus rela antri lama dan sesuai prosedur. Dulu nih, mama sehabis sholat subuh harus rela sms ke admin RS untuk mendapatkan antrian.

Tak hanya itu saja, ketika hendak ke RS, harus mendapatkan surat pengantar dari klinik atau faskes tingkat 1. 

Tetapi ya lumayan sih kalau menggunakan BPJS kelas 1, sedikit worth it untuk pasien dan penjaganya. 

Kalau pengalaman kalian selama menggunakan BPJS gimana nih?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun