Orang tua mana sih yang nggak membelikan poster untuk anaknya ketika ia sudah beranjak satu tahun? Rata-rata nih orang tua selalu memberikan poster, entah poster abjad, poster angka, poster hewan.
Poster ini ditempel di dinding. Kadang di ruang keluarga, bahkan di kamar. Tujuan ditempel poster-poster tersebut sebagai sarana edukasi kepada anak.Â
Mengasah ingatan, menambah kosakata, menambah wawasan adalah tujuan utama poster. Anak kecil tentu tertarik dengan gambar-gambar yang berwarna, sehingga ia akan senang belajar.Â
Ketika sebelum tidur, dia akan bertanya itu hewan apa, ini angka berapa. Walau tanya nya berulang kali, tetap sabar menjawabnya ya bu ibu. Hal ini disebabkan ingatan anak belum terlalu tajam, walau sebenarnya tidak ada beban yang dipikul.Â
Akan tetapi, ketika dia sudah ingat satu hal saja, akan melekat banget. Namun, apakah efektif penggunaan poster yang ditempel di dinding?Â
Ada sisi positifnya, ada sisi negatifnya.Â
Sisi positifnya, ada komunikasi antara ibu dan anak. Nggak mungkin dong, ibu membeli poster dan ditempel saja, tanpa mengajari anak. Kedekatan ini penting, karena pendidikan pertama adalah keluarga. Apabila ibu sudah mengajari dengan baik dan benar, maka ketika dia masuk sekolah tinggal mengulas saja.Â
Selain itu, dengan ditempelnya poster, maka anak bisa menirukan bahasa hewan sesuai yang dia ketahui. Misal dia menunjuk hewan kucing, dia akan meniru kan "meow".
Namun, sisi buruknya yaitu cat tembok akan menjadi jelek seperti membekas cuilan. Hal ini disebabkan ketika menempel poster menggunakan solasi.Â
Lebih parahnya lagi, anak akan menirukan gambar di poster di tembok. Misal nih ditembok hanya ada poster huruf, ketika anak diajari dan ditunjukkan angka satu, tentu dia akan penasaran bagaimana cara menuliskan angka satu. Dia akan mengambil pensil dan menulis di samping poster tersebut.Â
Walau sudah diberikan kertas, dia tidak mau. Dia ingin menulis sesuai dengan ukuran angka satu di poster. Karena sejak awal dia ajarkan mengenal angka lewat poster.Â
Sepupu aku juga begitu, jadi ketika dibelikan poster baru, dia selalu ingin menulis sesuai gambar poster di dinding. Jadi ya siap-siap aja mengecat ulang tembok.Â
Tak hanya itu saja, ketika anak sudah beranjak besar, tentu poster akan dicopot dan dibuang. Mubazir banget kan.Â
Akan tetapi, kembali lagi kepada tujuan awal dibeli dan ditempelnya poster untuk apa. Lebih baik dibelikan buku membaca yang berwarna dan tentu akan berguna hingga dia sekolah. Buku membaca yang sudah include dengan angka, hewan-hewan, jadi nggak hanya tulisan saja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H