Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Alasan Mengapa Perpustakaan Memfasilitasi Permainan Anak

23 Februari 2023   17:56 Diperbarui: 23 Februari 2023   18:01 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puzzle untuk mengasah otak. Sumber: dokumen pribadi
Puzzle untuk mengasah otak. Sumber: dokumen pribadi
Semua pengunjung bisa bermain. Sumber: dokumen pribadi
Semua pengunjung bisa bermain. Sumber: dokumen pribadi
Hai, siapa nih yang bingung ketika weekend mengajak anak kemana lagi? Ke mall sudah biasa, ke tempat wisata alam sudah bosan. Aku kasih tau nih, tempat yang paling recommend untuk mengajak anak yaitu perpustakaan. 

Mungkin sebagian orang mengira jika perpustakaan adalah tempat yang membosankan. Akan tetapi, semua itu di sulap oleh perpusda Ponorogo menjadi menarik. 

Mengapa demikian? Karena ada ruangan yang khusus untuk anak-anak. 

Aku kira itu adalah ruang baca lesehan, karena dilengkapi karpet dan meja. Eh nggak tau nya disana ada benda berharga yaitu tablet.

Tabletnya gak main-main ya ges ya, merk nya samsung. 

Tablet disimpan di dalam kotak dan dapat diakses oleh siapa pun. 

Karena aku kepo, aku coba liat deh isi nya apa. Ternyata tablet dan saat ku pencet bisa nyala dong.

Walau isinya permainan bocil, tapi lumayan seru loh untuk kaum-kaum remaja dan mahasiswa semester tua sebagai sarana refreshing biar gak stress.

Saat ku mainkan tabletnya, tiba-tiba ada petugas perpus datang

"Loh kayak anak kecil aja mainnya kayak gini. Gimana merasa senang nggak?", ujarnya.

"Senang pak, nostalgia masa kecil. Kok dulu waktu aku kecil gak pernah diajak ibu ku kesini ya", ujar temanku

Setelah bermain tablet kurang lebih satu jam, aku dan temanku menemukan permainan yang mengasah otak yaitu puzzle. 

Memang agak sulit sih merakit puzzle agar membentuk menara kayak yang digambar itu. Butuh kesabaran, ketelitian dan tingkat analisis yang tinggi. 

Setelah setengah jam, akhirnya menara dari puzzle jadi. 

Entah kenapa aku dan temanku merasa terhibur banget di sini. Kalau di bilang KKMB (Masa Kecil Kurang Bahagia) betul banget. 

Kemudian aku berfikir, apa ya alasan perpusda ini memfasilitasi permainan layaknya playgroup dan ada tabletnya.

Menurut pendapatku, untuk menarik pengunjung. Yang mana mereka beranggapan jika perpus adalah tempat yang membosankan, kini bisa merasakan jika perpus adalah tempat yang menyenangkan. 

Tidak hanya membaca dan meminjam buku saja, akan tetapi juga dapat bermain gadget dan permainan lainnya. 

Ketika anak sudah kecanduan pergi ke perpus, tanpa disadari akan menajdi suatu kebiasaan. Berawal dari bermain di perpus, lama-lama dia juga akan tertarik untuk membaca dan meminjam buku. 

Semua berawal dari kesenangan hati. Kalau dia senang, nggak terpaksa, akan terbesit di otaknya tempat yang paling seru untuk dikunjungi adalah perpustakaan. 

Kan bisa sembari bermain, orang tua membaca buku. Sehingga orang tua mendapatkan wawasan tambahan dan anak mendapatkan kesenangan. 

Nggak bayar kok datang ke perpus, paling hanya disuruh buat kartu anggota dan itu gratis. 

Jadi gimana? Tertarik mengunjungi perpusda di daerah masing-masing? Siapa tau setiap perpusda memiliki keunikan masing-masing. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun