Karena sekarang sudah semester tua, tentu yang lebih banyak diobrolin tentang skripsi. Yang paling sering di ghibahin adalah dosen pembimbing.Â
Entah kenapa dosen pembimbing selalu jadi bahan perbincangan. Setiap mahasiswa mendapatkan dosen pembimbing yang berbeda-beda, disesuaikan dengan judul dan fokus ilmu.Â
Masing-masing dosen memang memiliki kepintaran pada ilmu-ilmu tertentu. Nggak mungkin dong judul kalian masuk ilmu sosiologi, lalu kalian dipilihkan dosen yang suka dengan geografi. Nggak akan nyambung dan jalan pikirannya tentu menyimpang.Â
Nah teman sekelasku mendapatkan dosen pembimbing ya beda-beda, mungkin hanya 2 - 3 anak yang dosen pembimbingnya sama. Beda dosen tentu beda kecepatan waktu dalam membalas chat, dalam mengkoreksi setiap bab, dalam mengarahkan mahasiswanya.Â
Hal itu di alami oleh aku dan teman-temanku. Sehingga kami bisa mengklasifikasikan macam-macam dosen pembimbing. Ada 4 dosen pembimbing menurut kami, diantaranya:Â
Teliti dan harus perfectÂ
Temanku sampai berulang kali bimbingan dan revisi berulang kali. Padahal baru bab 1, di acc nya 1 bulan, revisi hampir tiap minggu. Kasihan sih mereka kayak pasrah dan nangis tiap hari.Â
Apalagi kalau typo dikit suruh langsung revisi, salah tanda baca juga revisi. Akan tetapi, dosen yang seperti itu tentu akan membantu mahasiswanya ketika sidang.Â
Karena merasa kasihan, sudah rela revisi setiap minggu dan sabar banget.Â
Kerjakan, kumpulkan, daftar sidangÂ
Dosen yang seperti ini bukan berarti dia nggak membaca semua isi skripsi mahasiswanya, akan tetapi mereka memiliki prinsip "skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai dan sudah sidang". Prinsip itu benar, karena nggak 100% skripsi yang dikerjakan itu sempurna dan tentu akan ada revisi dari dosen penguji.Â