Jadi, dosen berharap supaya mahasiswa segera ke lapangan mencari data, mengerjakan bab 4 & 5, dan daftar sidang skripsi. Kan bisa revisinya setelah sidang.Â
Kalau sudah sidang artinya tinggal 1/4 untuk keluar dari kampus, gelar sudah di dapat dan nilai akhir skripsi udah di dapat, kan tinggal revisi, ngurus administrasi, yudisium dan wisuda.Â
Enak sih kalau dapat dosen pembimbing yang seperti itu. Nggak menuntut untuk sempurna, yang penting selesai tepat waktu
Slow respond dan mudah di acc
Kalau di chat baru di balas seminggu kemudian, yang lain udah banyak revisi, kok ini malah nggak ada revisian sama sekali. Nah memang itu kelebihan dan kekurangan dosen pembimbing.Â
Yang kita butuh bimbingan dan arahan, kok malah di acc dengan cepat dan dibaca hanya sekilas. Dosen seperti ini nggak mau ribet dan nggak mau repot.Â
Entah waktu sidang ikutan ngebantai atau ngebantu, we never know.Â
fast respond dan plin-plan
Biasanya dosen cowok yang seperti ini, kalau dosen cewek wajar aja sih slow respond soalnya sibuk ngurusin anak dan mengerjakan pekerjaan rumah.Â
kalau di chat di grub, selalu membalas dan diakhiri dengan stiker ala bapak-bapak yaitu jempol. Akan tetapi, suka lupaan dan plin-plan.Â
Misal nih, minggu ini disuruh revisi bab 1 dan disuruh menambahi beberapa paragraf. Pada waktu minggu berikutnya, disuruh menghapus dan meringkas yang saja bab 1. Tuhkan membuat mahasiswa bingung.Â