Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kok Agak Takut Sih Beli Makanan di Warung Pinggir Jalan?

12 Februari 2023   18:28 Diperbarui: 12 Februari 2023   18:31 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tuhkan, makannya aku kayak males banget dan nggak bakal ngulangin lagi sih beli warung itu. Apalagi anak kos ya ges ya, tentu harus hemat agar bisa makan full sebulan. 

Rasa 

Kalau udah lapar, rasa kayak gimana pun masakan, tetap aja di lahap. Akan tetapi, kalau kita emang kepingin banget makanan si A, lalu rasanya nggak sesuai, udah deh nggak akan kembali lagi. 

Rasa setiap orang berbeda-beda, apalagi si penjual tentu memiliki cita rasa masing-masing. Tapi nih ya, kadang ada penjual yang ngasih rasa terlalu asin. Kan jadinya mau nggak di makan mubazir, mau di makan asin poll. 

Kenyamanan dan kebersihan 

Kadang ada penjual yang agak kemproh atau jorok, kan kita sebagai pembeli agak risih gimana gitu ya. Apalagi kalau ada sampah yang dirubungi oleh lalat, rasanya huh pengen bungkus aja tuh makanan. 

Selain itu juga, warung di pinggir jalan juga berpotensi terkena debu. Ada beberapa pembeli yang nggak bisa kena debu atau alergi debu. 

Kalau untuk aku sih, tentu memilih tempat yang nggak ada kucingnya. Karena aku pobia kucing dan jadi nggak nyaman gitu kalau ada kucing di sekitar tempatku makan. 

Mungkin itu dulu, alasanku dan beberapa orang enggan beli makanan di warung makan pinggir jalan. Nggak semuanya sih seperti itu, ada lah beberapa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun