Tukang parkir berada di mana saja, walau ada tulisan bebas parkir seperti di minimarket, tetap aja di depannya ada tukang parkir. Terkadang kita uang menipis, kita memilih untuk menghindari dari tukang parkir. Misal nih kita berboncengan dengan teman, nah teman kita suruh aja menjaga motor. Nanti nggak akan disuruh bayar sama si pak parkir.Â
Namun, dibalik itu semua, menjadi tukang parkir juga sulit. Hal itu disebabkan harus menata motor dan bertanggung jawab apabila ada helm yang hilang. Itu hanya berlaku di pusat perbelanjaan atau mall.Â
Sedangkan untuk di pinggir-pinggir jalan, ada beberapa tipe tukang parkir.Â
Menjalankan tugas dengan amanahÂ
Tugas dan kewajiban tukang parkir adalah menata motor agar rapi, mengeluarkan motor, menyebrangkan pengendara motor dan mengucapkan terimakasih apabila diberi imbalan.Â
Ada loh tukang parkir yang seperti itu, terkadang tua bahkan remaja.Â
"udah mbak taruh situ aja motornya, biar tak benerin sendiri"Â
" ini arahnya ke kanan atau ke kiri mbak jalan pulangnya, biar motornya tak belokin sekalian"
" ayo mbak ayo, tak sebrangin rame poll ini. Hati-hati dijalan ya mbak. Terimakasih uangnya, barakallah"
Nah kalau tukang parkir yang amanah, kita sebagai si pengendara motor merasa nggak sia-sia memberikan uang. Walau uang yang kita berikan terkadang Rp.2.000
Ada juga pak parkir yang friendly banget sama si pengendara motor, sampek bercakap-cakap cukup lama.Â
Hanya mengeluarkan motor dan meminta imbalanÂ
Ini agak greget sih, biasanya nongkrong di atas motor dan hanya "prit-prit" tanpa mengarahkan. Mengeluarkan motor juga seenaknya sendiri, nggak liat sikon.Â
Apalagi kalau ngeluarin motor tanpa basa-basi dan kasar banget mengeluarkan motor. Duh rasanya kek kesel banget.Â
Kadang juga memberikan kode untuk segera diberi uang, tetapi motor belum dikeluarin. HadehÂ
Datang ketika kita hendak pergiÂ
Yang ini super duper bikin greget, mesti kalian pernah ngerasain dong. Ketika kalian masuk ke suatu tempat, si pak parkir nggak ada. Kalau hendak keluar dan pergi dari tempat itu, tiba-tiba pak parkir muncul.Â
Kalau udah diberi uang, yaudah diam aja dan sok-sok pergi ke tempat lain.Â
Kadang aku kayak merasa tidak ikhlas sih memberi imbalan walau hanya Rp.1.000 atau Rp.2.000. Kayak berasa makan gaji buta gitu menurutku
Udah lah ya itu aja 3 tipe tukang parkir menurutku. Menjadi tukang parkir memang tidak mudah, akan tetapi ya amanah sedikit,biar orang yang memberikan uang sedikit ikhlas, nggak grundel di dalam hati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H