Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Film

Belajar dari Dara Film "Dua Garis Biru" Kesehatan Mental Jadi Bumil Memang Perlu

1 Februari 2023   21:55 Diperbarui: 1 Februari 2023   21:55 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film dua garis biru memang menggambarkan sekali akan edukasi. Film ini dimulai dengan dua insan sejoli yaitu dara dan bima yang merajut kisah kasih asmaranya pada bangku SMA. 

Akan tetapi, dia pacaran hingga kelewat batas. Hal ini dikarenakan kurang perhatiannya orang tua pada anak dan memang orang tua sama-sama sibuk bekerja. 

Akibat dari pacaran tersebut, alhasil dia hamil di luar nikah. Namun, Dara belum siap menjadi seorang ibu. Hal ini disebabkan karena perubahan bentuk fisiknya menjadi gendut, perut yang tidak enak akibat bayi yang bergerak, dan keinginan ini itu (ngidam). 

Dara sempat berfikir untuk menggugurkan bayinya. Padahal dia sudah sempat loh datang ke dukun bayi atau tempat aborsi, akan tetapi dara ingat jika bayi dalam kandungannya berusia 5 minggu dan artinya sudah sebiji strowberry. 

Pas banget di depan mata dara, ada penjual jus. Strowberry pun dimasukkan ke dalam blender, dan dara rasanya tidak sanggup bila janin di perutnya diperlakukan seperti itu. 

Alhasil dia segera kabur dari tempat itu dan mengurungkan niatnya untuk aborsi. Dia juga menikmati masa-masa sebagai bumil. Hingga pada akhirnya dia melahirkan si bayi. 

Dari film tersebut, kita bisa memetik, jika menjadi ibu hamil tidaklah mudah. Perlu kesiapan mental, fisik, dan emosi juga. Oleh karena itu, untuk kalian yang sedang berpacaran, plis ya tau batasannya. 

Jangan sampai terlewat batas, ingat ya ges ya jika semua yang kita berbuat, maka harus mau bertanggung jawab. Jangan coba-coba, kalau belum siap semuanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun