Layangan putus oh layangan putus, sulit banget ya berada di posisi ini.Â
Meninggalkan bukan berarti merelakan, melepaskan bukan berarti tak saling sayang malah terkesan menyimpan dendam.Â
Di webseries layangan putus menceritakan tentang perselingkuhan yang ditata rapi sehingga tidak ketahuan oleh sang istri. Akan tetapi, namanya seorang istri apalagi cewek, feelingnya tidak bisa diragukan.Â
Se baik-baiknya perselingkuhan, se rapi-rapinya alur perselingkuhan bakalan terbongkar. Hal ini pernah terjadi di lingkungan sekitarku.Â
Tetanggaku pernah bermimpi jika suaminya bermain dengan cewek di sebuah apartemen. Mimpi ini tidak hanya sekali, tapi terjadi hingga 3x.Â
Kemudian, dia juga bermimpi jika suaminya bermain ular. Nah menurut orang jawa, jika seseorang bermimpi bermain ular, berarti pasangannya sedang bersama dengan orang lain atau selingkuh dengan yang lain.Â
Selepas itu, tetangga aku masih positif thinking, masih menyelidiki bukti-bukti. Hal ini dilakukan karena sang suami tidak mengaku dan malah mengungkit kesalahannya.Â
Setelah semua bukti terkumpul, akhirnya tetanggaku berani untuk mencerca suaminya. Suaminya mati kutu dan hanya bisa mengelak. Mungkin nih ya, karena si suami sudah ketahuan dan nggak mau kebongkar full tentang perselingkuhannya, akhirnya sang suami menceraikan istri. Kalau dalam agama Islam adalah di talak.Â
Padahal nih, sang istri effortnya bukan main loh. Dia berani menyelidiki suaminya, walau kerja suaminya di luar kota. Hingga pada titik terendah, si istri berkata "it's okay jika kamu memiliki selingkuhan, tapi plis kita tata kembali rumah tangga kita. Aku akan mencoba untuk intropeksi diri".Â
Namun hasilnya nihil, si suami tetap bersikeras untuk cerai. Namanya nasi sudah jadi bubur ya ges ya, harus diterima dengan lapang dada.Â
Padahal orang-orang terdekatnya menyarankan untuk baikan dan jangan bercerai karena sekarang hanya menikmati masa tua. Selain itu, sang istri akhirnya juga menyadari jika selingkuh itu tidak ada obatnya, sekali dimaafkan bakal diulangi.Â
Sehingga, mereka sama-sama ikhlas jika harus berpisah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H