Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Yang Harus Dilakukan jika Anak Mencuri di Keluarga Sendiri

28 Januari 2023   20:31 Diperbarui: 27 Februari 2023   08:21 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo. Kalian punya nggak sih keluarga atau saudara yang panjang tangan? 

Panjang hidung kata pinokio adalah suka berbohong, kalau panjang tangan artinya suka? mencuri. 

Setiap anak memiliki kebutuhan masing-masing, terkadang orang tua hanya sedekar memberikan sangu tanpa bertanya apakah sudah cukup atau masih kurang. 

Terkadang orang tua berfikir "ah si anak makan udah ikut aku, tentu dia hanya butuh jajan saja, cukup lah ya uang segitu. Kalau jajan banyak-banyak nanti bodoh, apalagi masih sekolah. Belajar yang pinter aja"

Pernah dong kalian mendengarkan orang tua berkata seperti itu? 

Padahal nih terkadang anak ada pengeluaran mendadak seperti print tugas, iuran kerja kelompok, membayar kas yang memang tidak disampaikan ke orang tua. Hal ini dikarenakan males ribut dengan orang perkara duit. 

Namun, jika dia sudah tidak memiliki uang tabungan dan tidak memiliki uang sama sekali, langkah terakhir yang dilakukan adalah? mencuri. 

Mencuri itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang profesional loh, dibutuhkan kekuatan mental dan kecepatan tangan serta kebiasaan. 

Kalau anak sudah mencuri gimana dong harusnya orang tua? 

Komunikasi dengan anak 

Coba deh si anak di tanya, apakah selama ini uang jajannya kurang atau hal apa yang menyebabkan dia mencuri. Tetapi, harus dengan nada yang santai, yang slow. 

Jika kita berkomunikasi dengan nada bicara yang lemah lembut, maka anak akan menjawab dan tidak berbohong. Komunikasi yang baik, dilakukan ketika sedang makan dan berada di meja makan, sehingga bisa intens. 

Komunikasi ini dilakukan oleh ayah dan ibu, jangan hanya 1 pihak saja. 

Menyadari kesalahannya di masa lampau 

Bisa jadi anak memiliki kebiasaan mencuri karena dulu orang tuanya pernah melakukan hal itu juga. Sehingga, orang tua perlu flashback. 

Jika memang dirasa mencuri adalah sebuah keturunan, coba deh memohon ampun kepada Allah dan semoga keturunan berikutnya tidak memiliki kebiasaan mencuri

Berhati-hati jika menaruh barang berharga atau celengan 

Namanya orang mencuri, tentu mengerti dong dimana letak barang yang berharga, kapan ada waktu senggang untuk mengambil. Apalagi ketika mencuri di rumah sendiri, tentu mengerti tempat-tempat rahasia atau dokumen-dokumen rahasia. 

Nah sebagai orang tua, tentu harus waspada. 

Jangan memarahi atau menghina anak

Ketika orang tua emosi, tentu harus mengontrol amarah. Perkataan orang tua bisa jadi doa. Bukankah kita harus berkata yang baik-baik? 

Ketika kita menghina anak, sama aja dong kita menghina diri kita sebagai orang tua. Karena anak adalah didikan orang tua. Orang tua juga menjadi role mode bagi anaknya. 

Maka dari itu, yuk untuk para remaja perbanyak memperbaiki akhlak dan kebiasaan, karena akhlak dan kebiasaan akan kita turunkan ke generasi berikutnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun