Usut punya usut, orang jawa apa iya harus bisa berbahasa jawa? Â kalau nggak bisa bahasa jawa, bukan orang jawa dong? Eits, kok terkesan diskriminasi gini.Â
Orang jawa yang bagaimana dulu nih, orang jawa kan sebutan bagi orang yang bertempat tinggal di pulau Jawa.Â
Jawa terbagi menjadi 3 bagian yaitu jawa tengah, jawa barat dan jawa timur. Â Setiap bagian tentu memiliki bahasa yang berbeda-beda, tidak mungkin dong kita menguasai semuanya.Â
Tentu saja kita menguasai bahasa jawa sesuai lokasi kita tinggal.
Misalnya saja aku, aku bertempat tinggal di Sidoarjo. Yang mana Sidoarjo masuk dalam Provinsi Jawa Timur. Nah di Jawa Timur sendiri bahasa Jawa terbagi menjadi beberapa.Â
Ada bahasa jawa alus/krama dan bahasa jawa ngoko
Bahasa jawa krama/alus digunakan ketika kita ngobrol dengan orang yang usianya lebih tua dan patut kita hormati, seperti orang tua, kakek/nenek, dosen, guru
Sedangkan bahasa jawa ngoko dapat digunakan ketika ngobrol dengan teman sebaya atau teman yang memiliki usia di bawah kita seperti adik.Â
"hidup di jawa kok gak bisa bahasa jawa"
Eits, jangan disalahkan, bahasa jawa apa dulu nih, bahasa jawa ngoko atau bahasa jawa alus? Karena sejak kecil mungkin kita terbiasa mendengar bahasa jawa ngoko sehingga lebih mudah berkomunikasi menggunakan bahasa jawa ngoko.Â
Untuk bahasa jawa alus, hanya beberapa daerah saja yang menerapkannya seperti Solo, Yogyakarta. Nah kalau orang tua kita berasal dari daerah Jawa Tengah mesti terbiasa menggunakan bahasa jawa alus, sehingga akan diturunkan kepada anak-anaknya.
Namun, untuk orang Jawa Timur, menurutku lebih ke bahasa jawa ngoko karena disana ketika orang-orang mengobrol terkadang nada bicaranya sedikit banter/keras. Sedangkan saat kita ngobrol menggunakan bahasa jawa alus, ya tentu nada bicara kita sopan dan lembut.Â
"emang susah ya berbicara menggunakan bahasa jawa alus"
Tidak susah, tetapi perlu pembiasaan. Apalagi ketika kita dibiasakan oleh orang tua kita menggunakan bahasa Indonesia untuk ngobrol dengan siapa pun, tentu akan kesusahan untuk ngobrol balik menggunakan bahasa jawa.Â
Kita paham sih maksud dan arti obrolannya apa, cuman waktu mengembalikan omongan itu loh kayak susah banget.Â
Dulu orang tua ku pernah berkata "gapapa mbak kamu gak bisa pakai bahasa jawa alus, pakai bahasa Indonesia aja kalau ngobrol sama orang. Tapi dengan nada yang sopan."
"sombong amat sih ngobrol pakai bahasa Indonesia, padahal hidupnya di jawa"
Bukan sombong, tapi lebih menjaga perasaan orang aja. Ya kali ngobrol dengan orang Yogya yang menggunakan bahasa jawa alus kemudian kita ngembaliin omongan menggunakan bahasa jawa ngoko. Misalnya nih,Â
A : Badhe tindak pundi niki?Â
B : iki loh aku budal ndek pasar, tuku mangan
Loh kan terkesan tidak sopan.Â
Maka dari itu, cari amannya aja sih pakai bahasa Indonesia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI