Kereta Api: Bukan Moda Transportasi untuk Orang Lelet

Halo, disini siapa nih yang memang memiliki sifat lelet dan molor banget? 

Kalau kalian memiliki sifat itu, yuk mulai sekarang di rubah.

Sifat akan mempengaruhi kebiasaan kalian loh. 

Aku mau sedikit cerita nih, aku memang lelet banget, terkadang kalau janjian sama orang suka telat.

Nah waktu itu, aku ingin pergi ke Surabaya dan memutuskan untuk naik kereta. 

Kereta aku jam 10.20. Karena jarak antara rumah dan stasiun dekat, akhirnya aku santai dan seperti menyepelekan. 

Jam 10.00 aku berangkat dari rumah, eh nggak tau nya jalanan macet dan alhasil aku turun di jalan menuju stasiun. 

Kenapa jalan? karena ada barang saudara aku yang ketinggalan. 

Setelah ku tunggu, ternyata saudara ku tidak segera datang dong. 

Kurang 2 menit, tiba-tiba saudaraku datang. Langsung dong ke tempat check in dan tanpa basa-basi si security dan petugas mempersilahkan kami masuk.

Padahal nih kami belum diperiksa kartu identitas dan tiket, akan tetapi mereka sangat yakin jika kami naik kereta itu. Mungkin nih, karena terlihat dari wajah kami yang panik. 

Keretanya sudah hampir berangkat, sudah berjalan pelan-pelan loh. 

Lalu beberapa petugas yang berada di pinggir jalur se akan mengaba-ngaba jika masih ada penumpang yang ketinggalan. 

Kemudian, ada penumpang yang sengaja membuka kan pintu untuk kami. Alhamdulilah banget di tolong oleh orang tersebut, kalau tidak sih mungkin bisa nangis di tempat karena ketinggalan kereta. 

Ini nggak hanya sekali loh, ini udah terjadi 2x. 

Jadi, pelajaran yang bisa kalian petik, kalau ingin naik kereta setidaknya datang 15 menit sebelum jadwal keberangkatan. Jadwal yang tertera itu jadwal berangkat loh ya, bukan jadwal kereta datang ke stasiun. 

Belum cetak tiket, belum cek identitas di petugas, belum antri masuk gerbong. Jangan menyepelekan saat naik kereta, karena rem kereta tidak bisa mendadak kayak transportasi lain. Kalau kalian tertinggal di stasiun, kalian bisa kok menyusul ke stasiun terdekat.