Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Love

Nikah Tak Selamanya Indah, Kadang Sengsara dan Kadang Bahagia

16 Januari 2023   11:00 Diperbarui: 16 Januari 2023   11:24 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang disini menilai jika menikah selamanya indah? bisa hidup berdua, kemana-mana berdua, semua aktivitas dilakukan berdua. Well, tidak semudah dan segampang itu. 

Cover seseorang yang sudah menikah memang bahagia, tetapi itu hanya topeng. Kita tidak tau kan kalau di dalam rumah seperti apa? 

Karena aku sering banget mendengarkan cerita, mendengarkan keluh kesah dari saudara-saudara ku,maka aku memutuskan, jika nikah tak selamanya indah. 

Kenapa begitu? yuk baca artikel ini sampai selesai. 

Ekonomi adalah ujian

Hidup di dunia tentu memerlukan uang, uang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Namun, ekonomi seseorang tidak ada yang tau. Benar, jika rezeki tidak mungkin tertukar karena sudah tertakar. 

Namun, kita sebagai manusia harus selalu berusaha dan terus bekerja keras agar ekonomi keluarga tercukupi. Ekonomi kenapa disebut ujian? sebab ketika ekonomi mapan atau terbilang semua tercukupi, maka banyak sekali ujian. Seperti suami selingkuh karena uang digunakan untuk membeli kupu malam atau kehidupan menjadi hedon dan suka foya-foya. 

Lalu ketika ekonomi dibawah, juga termasuk ujian. Karena kita harus terus berusaha dan berdoa agar rezeki kita dimudahkan oleh yang kuasa. Selain itu, ketika ekonomi di bawah, rata-rata orang akan cenderung selingkuh juga. Karena melihat cowok-cowok diluar sana yang lebih mapan, sedangkan suaminya hanya seorang pengangguran. 

Banyak juga lo perceraian yang dikarenakan masalah ekonomi. Biaya hidup semakin mahal juga.

Sehingga, ketika kita berada di posisi ekonomi mana pun, jangan lupa bersyukur dan terus berusaha untuk selalu mendukung dan selalu ada untuk pasangan kita. Jangan hanya karena harta saja, kita berpaling dengan orang lain. 

Anak juga ujian 

Nah, ini benar. Ketika seseorang sudah berumah tangga dan memiliki anak, tentu setiap anak memiliki ujian sendiri-sendiri. Entah itu diuji ketika dia sekolah sering bolos, atau memiliki sifat yang bandel dan nakal sehingga harus diberi peringatan oleh pihak sekolah. 

Tetapi, perlu diingat, ketika anak adalah ujian, yang harus dilakukan adalah bersabar. Bukankah ketika resepsi, banyak yang mendoakan segera mendapatkan momongan dan ketika berdoa kepada yang kuasa, ingin segera diberikan anak? tetapi kenapa setelah ada anak, kok malah menyalahkan? 

Kesetiaan adalah ujian terberat

Tujuan menikah adalah agar hidup bersama hingga tua dengan pasangan, sehingga kita harus memiliki sifat setia. Setia itu mahal dan butuh proses. 

Setia dengan pasangan setelah menikah itu wajib lo ya. Karena menikah hanya sekali seumur hidup. Namun, banyak juga ketika sudah menikah bertahun-tahun, malah memiliki keinginan untuk selingkuh. 

Ingat deh, kalau mau selingkuh 

Belum tentu selingkuhanmu seperti pasanganmu. Yang mendampingi sejak awal dan sabar adalah pemenangnya, bisa jadi selingkuhanmu hanya jadi penenang di kala ada masalah dengan pasangan

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian semua! Jangan lupa komen ya setelah membaca artikel ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun