AADK: Ada Apa dengan Kamarku (Awal Mula Sosok Misterius)

Selamat pagi dunia yang cerah, aku sudah siap untuk melakukan aktivitas. Perkenalkan namaku Lola Nindiya Putri, bisa di panggil Lola. Aku seorang mahasiswi pendidikan di kampus Islam dan di  kota yang penuh wisata ini, aku datang sebagai perantau. 

Aku disini tidak hidup sendiri, aku ngekos dan kebetulan kamar ku dekat dengan Tasya Aisyah. Tasya adalah teman se kampus dan sekelas dan juga se kos. Jadi ibarat kata, kemana ada aku disitulah ada Tasya.

Eh iya kita juga teman seorganisasi, jadi kalau ada rapat atau kegiatan kampus aku selalu bersama dengan Tasya. Seperti biasa pagi ini kita mulai dengan mandi dan cepat-cepat mencari sarapan karena akan rapat dadakan.

"Eh aku mandi dulu di kamar aku ya, biar cepat gitu. Kamu cepetan mandi, biar nggak telat datangnya", kata ku sambil menutup pintu kamar Tasya. 

Memang kita se kos tetapi tidak se kamar, dengan alasan aku takut tidur di kamar sendiri dan akhirnya kamarku hanya ku jadikan tempat barang dan baju aja. 

Jadi tidur berdua dengan Tasya. "Iya, iya bawel banget sih nih bocah, ntar kalo udah siap aku memanggilmu", ucap Tasya kepadaku.
Tak lama kemudian aku segera masuk kamar dan bergegas membuka pintu kamar mandi. 

"Eh, ini daleman siapa deh? Kok ada di cantolan belakang pintu? Lah masak daleman aku yang ada di lemari bisa jalan ke sini?", batinku dalam hati. Aku tak memikirkan hal yang aneh dan masih positif thinking.

Selepas itu Tasya ke kamar ku dan mengajakku jalan. Tujuan awal mencari makan, dan langsung cus ke kampus. Rapat hari ini benar-benar melelahkan dan molor sekali waktunya, sehingga membuat kita pulang sore. 

Karena kita capek, jadi nggak kepikiran buat beli makan malam, untung aja masih ada biskuit dan susu yang menjadi menu makan malam kita. Kali ini kita tidur di kamar aku, karena memang gantian sehari tidurku dan begitupun sebaliknya.

"Eh Lola, nonton film yuk, gabut nih aku", kata Tasya sambil makan biskuit. "Oke, mumpung ada film bagus nih", kata ku sambil membuka aplikasi film berbayar. 

Tasya tanpa izin kepadaku langsung mematikan lampu kamar, sehingga kamar ku gelap sekali. "ih Tasya, kebiasaan deh suka matiin lampu. Gimana nih volume film nya dikerasin atau biasa aja?", ucapku pada Tasya sambil menata handphone di dekat kasur agar enak saat nobar.