Wanita memiliki peran yang begitu besar dalam kehidupan. Wanita selalu menjadi peran di balik layar kesuksesan seorang pria. Wanita dituntut bisa ini, bisa itu.Â
Siapa si sebenarnya wanita itu? Apa iya wanita tidak boleh seperti pria yang berangkat pagi pulang sore? Atau wanita hanya diam di rumah sambil mengurus anak? Menjadi wanita tidak mudah, dan tidak rumit.Â
Menurut Najwa Shihab, kodrat wanita hanya 3 yaitu menstruasi, melahirkan, menyusui.Â
Loh hanya 3 itu saja? Untuk kegiatan bersih-bersih rumah, mengasuh anak, masak tugas siapa dong? Itu bukannya tugas wanita?Â
Semua tugas itu bisa dilakukan oleh pria dan wanita. Fleksibel aja, kalau wanita sibuk pria bisa membantu.
Ingat kata pepatah berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Artinya pekerjaan berat akan terasa ringan, jika dikerjakan bersama-sama.
Lagi pula dalam Islam, tugas rumah tangga seperti memasak, membersihkan rumah, mencuci baju, itu merupakan tugas pria.Â
Tetapi, sebagai istri yang sholehah dan berbakti kepada suami akhirnya istri membantu tugas suami. Bukan berarti pekerjaan rumah sepenuhnya tugas istri. Gimana sampai sini sudah paham ya?Â
Selain itu, wanita berhak berkarir untuk masa depan, dan tabungan pribadinya. Walaupun sudah menikah dan diberi nafkah oleh suaminya, tetap saja menjadi wanita mandiri itu penting dan perlu. Kita tidak tau kedepannya bagaimana, apakah akan ditinggal meninggal suami atau diceraikan.
Nah untuk mewaspadai itu, kita juga menyiapkan tabungan bila sewaktu-waktu terjadi sesuatu.
Loh kalau nikah, gimana dong siapa yang bersihin rumah dan menjaga anak? Nah kalau itu bisa dibicarakan berdua dengan suami kalian.Â
Memanggil baby siter atau menitipkan anak di full day school juga menjadi pilihan. Lagian, tidak mungkin dong kita kerja selama 24 jam. Jadi, masih bisa menjaga dan merawat anak. Saat weekend, kalian juga bisa mengajak anak berlibur atau jalan-jalan sehingga dia tetap merasakan kasih sayang dari orang tua walaupun dia dititipkan dan tidak dijaga 24 jam full dengan orang tua.Â
Selain itu, menjaga dan merawat anak itu kewajiban orang tua. Orang tua ada  2 yaitu suami dan istri. Nah jadi menjaga dan merawat anak juga merupakan kewajiban seorang suami.Â
Eh tapi kan suami sudah memberikan nafkah untuk istri dan anak, kok masih disuruh menjaga dan merawat anak?Â
Loh, loh, loh jadi begini ya. Seorang anak butuh juga dijaga oleh ayahnya, karena saat dijaga oleh ibu mereka akan diberikan kasih sayang dan kekangan.Â
Berbeda jika dijaga oleh ayah mereka akan diberikan kebebasan, dan ketegasan. Contohnya saja, ketika anak masih kecil dan jatuh saat bermain. Seorang ibu anak menggendong, mengelus kepala dan menyuruh anaknya tidak bermain di situ agar tidak jatuh lagi.
Tetapi, seorang ayah akan mengatakan "ayo bangun, cepetan. Anak ayah kuat, main lagi ya. Gausah nangis, nanti ayah belikan ice cream".Â
Seorang ayah juga tidak membedakan antara anak cowok, anak perempuan, anak pertama dan anak terakhir. Semua diberikan kasih sayang dan terus dilatih mentalnya supaya kuat menghadapi kehidupan.
Jadi, intinya semua gender memiliki kewajiban yang sama. Oleh sebab itu, jangan menyuruh ini itu. Kalau bisa dikerjakan sendiri, ya lakukan. Gimana nih menurut kalian?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H