Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Emang Salah Kalau Aku sebagai Seorang Cewek Ingin Kuliah hingga S2?

6 Januari 2023   12:13 Diperbarui: 6 Januari 2023   12:41 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa sih zaman sekarang tetangga suka banget ngurusin hidup orang. Suka banget kepo tanpa batasan dan nggak mentingin privasi. Emang salah ya kalau aku sebagai cewek ingin sekolah sampai S2? Banyak juga yang bilang kamu itu cewek ngapain loh sekolah tinggi-tinggi ujungnya juga ngurus anak dan suami. Ada juga yang ngomong kamu itu ya kalau sekolah sampai S2 keburu tua, nanti nggak ada yang mau menikahi. S1 aja loh sudah cukup, cepetan lulus terus kerja dan menikah. Plis ya ibu ibu plis itu pemikiran lama. Nih aku kasih tau kenapa aku ingin banget sekolah setinggi mungkin.

Ingin memiliki banyak ilmu dan relasi 

Sebagai manusia tentu kita disuruh menuntut ilmu sampai ke liang lahat. Menuntut ilmu bisa dimana saja dan kepada siapa saja. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika seorang perempuan ingin melanjutkan sekolah hingga S2. Perempuan ingin lanjut hingga S2 karena memiliki keingintahuan tentang ilmu dan maka dari itu dia harus memperdalam ilmu yang ia kepoi. Dengan ilmu nanti perempuan bisa bekerja, bisa mengajarkan pengetahuan yang ia miliki ke anaknya. Kita sebagaiperempuan nggak boleh dong bergantung ke lelaki. Kita harus berdiri dibawah kaki sendiri. Dengan perempuan lanjut S2, maka relasi pertemanan mereka semakin luas dan banyak. Sehingga mempengaruhi pergaulan mereka. Bisa jadi suatu saat dia ditinggal oleh suaminya dan butuh banget pekerjaan sehingga bisa minta info loker ke teman-temannya. Kemudian, apabila kita banyak relasi maka pemikiran kita tidak dangkal dan nggak bakal beranggapan jika dunia ini sempit.

Ilmu kepintaran diturunkan melalui gen ibu 

Nah ini nih alasan seorang ibu harus sekolah setinggi mungkin. Bukan berarti ibu yang nggak berpendidikan tinggi tidak menurunkan gen kepintaran loh ya. Apabila ibu kalian hanya berpendidikan SMA, maka kalian harus punya impian agar kalian bisa berpendidikan diatas ibu kalian. Masa iya sih kita sebagai seorangperempuan tidak ingin anak kita lebih pintar dibanding kita? So, mulai sekarang rajinlah belajar dan terus belajar karena kelak kitalah yang menurunkan kepintaran ke anak kita. Ingat bestie kita pintar karena kita rajin membaca dan belajar, kita cerdas karena kita memiliki banyak akal di otak. 

Semuanya sudah ter planning sejak aku SMP

Ada yang sama nggak sih kayak aku? Suka membikin perencanaan dalam hidup? Contohnya nih diusia segini harus begini, jadi hidup kayak udah tertata dan tinggal kita menjalani saja. Loh tapi kan hidup ini sudah ada takdir dan sudah digariskan oleh yang kuasa? Memang betul, tapi apa salahnya kita mencoba dan berusaha? Takdir itu sudah digariskan, tetapi bisa kita ubah dengan kita bekerja keras. Manusia boleh berencana dan berusaha, tetapi Tuhan yang menentukan. Jadi, buat kalian para wanita yang memiliki impian tinggi, sekolah tinggi, jangan takut untuk bermimpi. Mimpi itu harus kita kerjakan setelah kita bangun tidur, bukan malah tidur kembali dan terus bermimpi. Eh iya, kalau kalian sudah merencanakan hidup kalian begini begitu, jika tidak kesampaian jangan berkecil hati loh ya harus menerima dengan lapangan dada dan ikhlas. Karena Tuhan memberikan yang paling baik dalam hidup manusia. Yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Tuhan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun