Hai! Siapa nih disini yang kerap kali menerima bantuan orang saat akan melakukan sesuatu.
Contohnya ketika ada tetangga kalian seorang guru yang mengajar di sekolah A, dan kalian ingin banget masuk disitu, sedangkan nilai kalian tidak cukup apa yang kalian lakukan?
Yup, pasti kalian akan mendekati guru tersebut dan memohon supaya kalian tetap bisa masuk ke sekolah itu. Emang salah ya jika kita meminta bantuan orang lain agar keinginan kita tetap terwujud?
Yuk kita bahas. Ini menurut pendapat aku pribadi loh ya. Let's go!
Berusaha sendiri itu Keren
Siapa yang tidak bangga dengan usahanya sendiri? walau gagal dan terus jatuh tetap harus berusaha dong.
Sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah kita dibekali dengan akal pikiran, sehingga apabila kita gagal kita harus mencari tau letak kesalahan/kegagalan kita dimana. Kita perlu menggunakan pikiran dalam menyelesaikkan, jangan menggunakan perasaan saja.
Mengapa demikian? sebab jika kita menggunakan perasaan terus menerus maka kita akan mengeluh dan tidak akan berusaha untuk bangkit. Kita akan menyalahkan diri sendiri atau orang lain jika kita gagal. Jika kita menggunakan akal pikiran, maka kita akan sadar jika di dunia ini memerlukan usaha.
Kata pepatah "hasil tidak akan menghianati usaha". Jika kita ditakdirkan Allah saat ini berada dititik terendah, ingat kehidupan akan terus berputar layanya roda.
Maka dari itu, perbanyak usaha dan berdoa akan membuahkan hasil. Jika kita sering mengandalkan dan menaruh harapan kepada orang lain, ketika kita jatuh pasti orang lain hanya mengucapkan kata-kata sabar dan semangat. Sedangkan yang membangkit semangat siapa? kan diri kita sendiri.
Tidak semua orang tulus
Nah ini nih zaman sekarang susah banget mencari orang yang benar-benar tulus. Ketika orang lain berusaha menjadikan seseorang sesuai permintaannya, maka dia akan berucap dalam hati "yes, aku bisa memenuhi semua permintaan si A. pasti besok dia membelikan aku sesuatu".
Itu wajar, karena kita manusia. Kadang juga orang akan mengungkit-ungkit apa yang telah dia berikan kepada kita, contohnya "loh, dulu kamu saya masukkan di kantor A. Kok sekarang kamu malah kayak begini sama saya. Apa ini yang dinamakan rasa terimakasih?" Nah loh, ribet kan.
Maka dari itu, yuk kita bekerja sesuai dengan apa yang kita minati dan bekerja dengan hasil keringat kita sendiri. Apalagi ketika kalian sukses lebih dari kesuksesan orang yang menolong kalian, pasti dia akan iri dan bisa-bisa menggulingkan jabatan kalian.
Di dunia ini tidak ada orang yang 100% tulus, pasti ada makna tersembunyi dibalik sifat baiknya.
Percaya pada kemampuan itu wajib
Sebagai manusia yang bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah, patutnya kita percaya pada kemampuan diri kita. Iri kepada keberhasilan orang lain itu wajar, namanya juga manusia pasti memiliki nafsu untuk dipandang orang.
Tetapi, jangan sampai iri menjadikan kita malas dan menggunjing orang lain. Kalian bisa memandang kesuksesan orang lain sebagai motivasi.
Kita harus tau kemampuan diri kita seberapa, dan terus berusaha semaksimal mungkin agar tercapai target-target yang kita harapkan. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi jangan sampai kalian minder dengan diri kalian.
Kalian hebat dimata orang yang tepat. Ingat loh, setiap keberhasilan orang lain pasti ada susah payah dibelakang layar dan itu tidak ketahui oleh kebanyakan orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI