Nah ini nih zaman sekarang susah banget mencari orang yang benar-benar tulus. Ketika orang lain berusaha menjadikan seseorang sesuai permintaannya, maka dia akan berucap dalam hati "yes, aku bisa memenuhi semua permintaan si A. pasti besok dia membelikan aku sesuatu".
Itu wajar, karena kita manusia. Kadang juga orang akan mengungkit-ungkit apa yang telah dia berikan kepada kita, contohnya "loh, dulu kamu saya masukkan di kantor A. Kok sekarang kamu malah kayak begini sama saya. Apa ini yang dinamakan rasa terimakasih?" Nah loh, ribet kan.
Maka dari itu, yuk kita bekerja sesuai dengan apa yang kita minati dan bekerja dengan hasil keringat kita sendiri. Apalagi ketika kalian sukses lebih dari kesuksesan orang yang menolong kalian, pasti dia akan iri dan bisa-bisa menggulingkan jabatan kalian.
Di dunia ini tidak ada orang yang 100% tulus, pasti ada makna tersembunyi dibalik sifat baiknya.
Percaya pada kemampuan itu wajib
Sebagai manusia yang bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah, patutnya kita percaya pada kemampuan diri kita. Iri kepada keberhasilan orang lain itu wajar, namanya juga manusia pasti memiliki nafsu untuk dipandang orang.
Tetapi, jangan sampai iri menjadikan kita malas dan menggunjing orang lain. Kalian bisa memandang kesuksesan orang lain sebagai motivasi.
Kita harus tau kemampuan diri kita seberapa, dan terus berusaha semaksimal mungkin agar tercapai target-target yang kita harapkan. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi jangan sampai kalian minder dengan diri kalian.
Kalian hebat dimata orang yang tepat. Ingat loh, setiap keberhasilan orang lain pasti ada susah payah dibelakang layar dan itu tidak ketahui oleh kebanyakan orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI