Mohon tunggu...
muhammad hilal
muhammad hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN jakarta/FDIKOM/pengembangan masyarakat islam

nama saya muhammad hilal hobi saya olahraga seperti tenis meja, bola, billiard dan mengaji

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Puasa dalam Membentuk Masyarakat Islam

1 November 2024   21:16 Diperbarui: 1 November 2024   21:21 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tugas artikel ini untuk memenuhi UTS mata kuliah studi islam Yang di bimbing oleh dosen
pengampu bapak muhammad firdaus L.c., MA.,Ph.d
Muhammad Hilal Amri
NIM 12405051050130
Mahasiswa jurusan pengembangan Masyarakat islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Puasa memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang lebih Islami melalui berbagai dimensi sosial dan spiritual. Berikut adalah beberapa cara puasa dapat berkontribusi terhadap pembentukan masyarakat yang lebih baik:

Puasa mengajarkan umat untuk merasakan lapar dan haus, yang pada gilirannya meningkatkan empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Dengan merasakan kesulitan orang lain, individu didorong untuk lebih peduli dan bersikap dermawan, menciptakan rasa solidaritas di antara masyarakat. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam tentang tolong-menolong dalam kebaikan (QS Al-Maidah: 2) dan menumbuhkan sikap ta'awun atau saling membantu

.

Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan proses pendidikan karakter. Melalui puasa, individu dilatih untuk mengendalikan emosi dan hawa nafsu, sehingga perilaku mereka menjadi lebih konsisten dan terarah pada kebaikan. Ini mendorong perkembangan akhlak yang baik, yang merupakan barometer kemajuan suatu bangsa

 

 

.

Dengan menjalankan ibadah puasa, umat Islam diajarkan untuk lebih peka terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Kesadaran akan kesulitan yang dialami orang lain dapat mendorong tindakan nyata untuk membantu mereka, seperti memberikan zakat atau sedekah. Puasa mengingatkan umat untuk tidak hanya fokus pada ibadah individual tetapi juga memperhatikan kesejahteraan sosial

 

.

Puasa menciptakan suasana yang kondusif untuk melakukan kebaikan. Di bulan Ramadhan, banyak amal dan ibadah sunnah dilakukan, seperti shalat tarawih dan i'tikaf, yang semuanya bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas hidup sosial

 

. Dengan demikian, puasa dapat menjadi momentum bagi individu untuk berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat.

Puasa juga mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal seperti toleransi, kejujuran, dan kesederhanaan. Individu yang berpuasa diharapkan tidak hanya menjadi baik di hadapan Allah tetapi juga di hadapan sesama manusia. Ini menciptakan lingkungan sosial yang lebih harmonis dan damai

 

.Dengan demikian, puasa memiliki potensi besar dalam membentuk masyarakat menjadi lebih Islami melalui peningkatan solidaritas sosial, pembentukan karakter pribadi yang baik, serta penyebaran nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.

b. Puasa Untuk Menjalin Silahturahmi

Puasa di bulan Ramadan memang memiliki peran yang sangat signifikan dalam memperkuat tali silaturahmi di masyarakat. Berikut adalah beberapa cara puasa dapat mempererat hubungan sosial:

1. **Buka Puasa Bersama**: Tradisi berbuka puasa bersama menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Selain menyantap hidangan, acara ini menciptakan suasana kebersamaan yang erat, memungkinkan orang untuk saling berbagi cerita dan pengalaman, sehingga meningkatkan kedekatan dan persaudaraan.

2. **Empati dan Kepedulian Sosial**: Dengan merasakan lapar dan dahaga, puasa meningkatkan empati terhadap mereka yang kurang beruntung. Kesadaran ini mendorong individu untuk berbagi, baik melalui zakat fitrah maupun bantuan langsung, sehingga menumbuhkan rasa saling peduli dan menghargai di antara anggota masyarakat.

3. **Momen Refleksi dan Permohonan Maaf**: Ramadan adalah waktu yang tepat untuk refleksi diri dan memperbaiki hubungan. Banyak orang memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta maaf dan memaafkan, sehingga memperkuat hubungan antar individu dengan menghapuskan dendam dan kesalahan di masa lalu.

4. **Kegiatan Sosial dan Komunitas**: Selama Ramadan, berbagai kegiatan sosial diadakan, seperti pengajian dan bazar amal. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keakraban tetapi juga membangun jaringan sosial yang lebih luas, memungkinkan individu menjalin hubungan baru.

5. **Menjaga Komunikasi**: Puasa mendorong umat untuk menjaga komunikasi yang baik dengan sesama. Dalam hal ini, berbicara dengan baik dan saling menghormati sangat dianjurkan, membantu menjaga hubungan yang harmonis.

Dengan demikian, puasa bukan hanya ibadah ritual, tetapi juga sarana untuk memperkuat silaturahmi, menciptakan lingkungan sosial yang lebih harmonis dan saling mendukung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun