Mohon tunggu...
Hilya Lazuardy
Hilya Lazuardy Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Unversitas Jember

kreatis, kritis dan cekatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keindahan dan Seni, Lensa Aksiologi

19 Juni 2024   12:09 Diperbarui: 19 Juni 2024   13:55 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keindahan dan Seni: Lensa Aksiologi untuk Memahami Nilai

Estetika adalah nilai keindahan seni. Nilai itu sendiri digunakan untuk mengukur betapa indahnya seni itu sendiri. Maka dari itu, nilai estetika dibagi menjadi dua, yaitu nilai estetika objektif dan nilai estetika subjektif. Nilai objektif dapat diukur secara universal, sedangkan nilai subjektif adalah nilai yg diukur dari selera pribadi. Sebelum membahas lebih mendalam, perlu kita ketahui dulu apa itu seni.Apa Itu Seni?

Seni merupakan suatu cakupan luas dalam manusia mengekspresikan kreatifitas dari ide, emosi, atau pengalaman hidup melalui berbagai media. Audio, tari, lukis, dan lain-lain adalah sedikit contoh dari media seni. Keberadaan seni seringkali digunakan untuk mengekspresikan suatu emosi atau ideologi yang tidak dapat dituliskan dengan kata-kata maupun secara verbal, sehingga seni mampu untuk mempengaruhi perspektif individu. Lantas, jika suatu seni merupakan hasil dari ekspresi seniman, artinya karya seni akan memiliki nilai tersendiri bagi penikmatnya.

Apa sih Keindahan dalam seni?. Dengan mennghadiri acara pameran seni yang diselenggarakan pada 25 Mei hingga 2 Juni dan berlokasi di Jember - Jawa Timur, kami mewawancarai salah satu penyelenggara pameran seni tersebut. "Estetika dalam filsafat sebetulnya luas sekali, Keindahan itu sendiri sangat abstrak tergantung individunya. seperti lukisan saya ini bagi saya ini indah, belum tentu menurut orang lain. dan juga lukisan abstrak indah menurut orang lain, belum tentu untuk saya, dan seterusnya. intinya, estetika pada filsafat adalah rasa pada individu setiap manusia" -Ahmad Khoriji Syah, Ubud art Galery Jember. Dari jawaban itu saja kita sebagai penikmat seni bisa menyimpulkan bahwasanya tolak ukur nilai seni itu sendiri tidak bisa diambil secara subjektif saja, melainkan harus disandingi dengan nilai objektif juga, karna bagi kita itu indah, bukan berarti indah di mata orang lain juga.

Kami juga melalukan wawancara kepada beberapa mahasiswa universitas jember, mereka memberi pendapat yang relatif sama untuk memaknai apa itu seni dan apa itu keindahan menurut prespektif masing masing. Berikut adalah jawaban mereka tentang apa itu seni.

"seni itu lebih ke karya hasil ciptaan manusia yang lebih banyak tercurahkan kreatifitasnya mereka" -1430, Mahasiswa Sastra Indonesia.

"seni itu keindahan, jadi kita bisa melihat itu sebuah karya seni dari keindahan itu" -3259, (prodinya)

"seni itu sarana untuk mengespresikan diri" -Kemal, (Prodinya)

Dan berikutnya adalah Pandangan pribadi tentang keindahan.

"keindahan itu adalah keindahan yang bisa kita ketahui artinya karna dari situ kita bisa melihat makna darinya" -1430, Mahasiswa Sastra Indonesia

"setiap orang itu persppektif yang berbeda beda, keindahan menurut mataku dan mata orang lain adalah berbeda" -3259, (Prodinya)

"Tiap orang pasti berbeda beda untuk memaknai sebuah keindahan, dan dari saya sendiri lebih memilih yang terstruktur" -Kemal, (Prodinya)

Berdasarkan dari komentar mereka, menilai seni itu dapat dilakukan oleh orang awam juga, tidak harus orang yang mengerti seni ataupun kritikus seni. Dapat disimpulkan bahwa keindahan itu adalah tolak ukur dari pribadi masing masing dan tentunya selera masing masing individu sangatlah berbeda.

- Estetika Dalam Filsafat Cabang Aksiologi Tentang Seni Tentang Peran Seni Dalam Kehidupan

 Seni merupakan bagian yang pasti dalam kehidupan manusia yang memberikan banyak manfaat, baik secara individu maupun sosial. Dalam filsafat, khususnya cabang aksiologi, estetika mempelajari tnetang keindahan dan seni serta nilai nilai yang terkait dengan pengalaman estetis.pengalaman estetis itu sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan puas atau kagum yang mendalam tentang karya seni, objek alam, atau hal lain.

Pengekspresian Emosi Maupun Ide.

Seni adalah media yang memungkinkan individu untuk mengekspresikan perasaan, emosi, dan ide-ide mereka dengan cara yang unik dan mendalam. Melalui berbagai bentuk seni seperti musik, lukisan, dan sastra. Seniman dapat menyampaikan pesan yang kompleks dan menyentuh hati orang lain. Ekspresi yang bisa dikatakan unik ini membantu menciptakan ikatan emosional dan pemahaman yang lebih dalam di antara individu dan seni.

Budaya dan Identitas.

Seni mencerminkan dan membentuk budaya serta identitas suatu kelompok atau masyarakat. Karya seni sering kali menjadi simbol atau representasi dari nilai-nilai, tradisi, dan sejarah suatu Daera maupun komunitas.

Penyampaian Pesan.

Seni memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan dan menginspirasi perubahan sosial. Banyak seniman menggunakan karya mereka untuk mengkritik ketidakadilan, mendorong refleksi, dan mempromosikan perdamaian serta keadilan sosial. Seni dapat menjadi alat yang kuat untuk membangkitkan kesadaran.

Dapat diambil contoh seperti pameran Seni yang kami hadiri di jember, terdapat lukisan yang menggambarkan ekspresi dan suasana yang terjadi di palestina. Emosi sang pencipta lukisan dan penyampaian pesan yang diinginkan oleh pelukis bisa tersampaikan kepada khalayak yang melihatnya.

Kesimpulannya adalah Seni memiliki peran yang sangat penting dan mendalam dalam kehidupan manusia. Dari ekspresi emosi dan ide, pembentukan budaya dan identitas, komunikasi atau penyampaian pesan, hingga memberikan pengalaman estetis dan keindahan. seni memperkaya dan memperdalam pemahaman kita tentang diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita. Melalui perspektif estetika dalam filsafat aksiologi, kita dapat lebih menghargai nilai dan peran seni dalam kehidupan kita sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun