Mohon tunggu...
Hikmatul Kamila
Hikmatul Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa aktif di Universitas Airlangga, selain itu saya juga memiliki kegiatan organisasi baik organisasi intern kampus dan estern kampus

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pelonggaran Masker Sudah Diberlakukan, Apakah Vaksin Sudah Tidak Diperlukan?

27 Mei 2022   21:29 Diperbarui: 27 Mei 2022   22:24 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya vaksinasi dilakukan bertujuan untuk mencapai herd immunity (kekebalan populasi) serta menekan angka kematian akibat gejala risiko gejala berat Covid-19. Dalam berbagai riset, vaksin AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer sudah dilakukan uji klinis sehingga aman digunakan pada lansia baik yang memiliki penyakit bawaan atau tidak.

Kendala yang dihadapi saat ini adalah masih rendahnya vaksinasi pada lansia dan anak. Menurut Koordinator Bidang Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi KPCPEN Motty Grianna, menyebutkan kendala rendahnya vaksinasi pada lansia karena ketidakmampuan untuk datang ke tempat vaksinasi hingga kejadian pascaikutan vaksinasi (KIPI), dilansir dari tayangan Youtube, Rabu (23/3/2022).

Dalam The Straits Times menyebutkan beberapa faktor alasan lansia enggan terhadap program vaksinasi. Alasan tersebut antara lain jarak dan biaya menuju tempat vaksinasi yang cukup jauh, kurangnya edukasi, menyebarnya hoax tentang vaksinasi serta adanya perasaan pasrah atas nasibnya.

Motty juga mengatakan,bahwa vaksinasi itu penting dan tidak ada evidence yang berbahaya serta perlu adanya jemputan ke tiap rumah para lansia. Tidak hanya itu, perlu dilakukan edukasi yang lebih mudah dipahami dan dicerna oleh lansia.

Mengingat berdasarkan data KCPN pada tahun 2021, terdapat 47,3% lansia yang terkena Covid-19. Oleh karena itu, para lansia menjadi sasaran vaksinasi yang cukup penting dalam proses pemulihan penanganan Covid-19.

“Hasil riset di seluruh dunia menunjukkan bahwa kombinasi dari vaksinasi ditambah dengan infeksi disebut super immunity, jadi kekebalan dan kadar antibodynya tinggi sehingga bisa bertahan lama”, ungkap Menteri Kesehatan, Budi Gunaidi dalam tayangan Youtube, Rabu (18/5/2022).

Orang yang sudah divaksin akan melindungi seseorang dari gejala parah dan kematian.Vaksinasi menjadi pembantu penaggulangan virus apabila terpapar virus dikemudian hari.

“Keluarga pada lansia memiliki peranan yang sangat penting dalam edukasi para lansia dalam vaksinasi dan hal ini perlu ditingkatkan. Jadi edukasi itu harus menyeluruh kepada seluruh masyarakat”, ungkap Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi IDI, Iris Rengganis.

Oleh karena itu, lansia sebagai korban yang rentan harus mendapatkan vaksinasi secara bertahap sesuai aturan yang ada. Hal itu dilakukan agar menurunkan risiko terkenanya lansia terhadap paparan Covid-19 serta dapat mencapai target vaksinasi nasional.

Meski sudah diberlakukan pelonggaran penggunaan masker, Indonesia masih belum sepenuhnya dapat dikatakan aman. Hal itu juga perlu diwaspadai karena bisa saja mengalami kenaikan kasus.

Kita harus tetap menggunakan masker, mematuhi protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi secara bertahap sebagai upaya memerangi virus Covid-19. Hal ini tidak terlepas dari peran masyarakat dan Pemerintah yang harus bekerja sama agar dapat meredam pandemi Covid-19 dan merubahnya menjadi endemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun