Mohon tunggu...
hikmatul istiqomah
hikmatul istiqomah Mohon Tunggu... -

UIN MALIKI MALANG HIKMATUL ISTIQOMAH NIM : 11140068

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengenal Kurikulum Paud

23 Mei 2014   19:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:11 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum KTSP PAUD 2013 yaitu kurikulum nasional yang dikembangkan, disusun dan dikelola oleh sebuah lembaga sesuai kebutuhan dan kultur lembaga tersebut. KTSP lembaga yang satu dengan lembaga yang lainnya itu dipastikan berbeda namun mempunyai inti yang sama.
Kurikulum disusun harus memperhatikan seluruh potensi anak agar dapat berkembang optimal dengan memadukan seluruh aspek pengembangan.
Kurikulum bukanlah harga mati pada pelaksanaan kegiatan main dan pembelajaran. Kurikulum merupakan acuan minimal, dengan kata lain, kurikulum dapat dikembangkan sesuai dengan situasi kondisi peserta didik, waktu, dan daerah dimana kurikulum tersebut digunakan.
Kurikulum di lembaga pendidikan anak usia dini terdiri dari dua kategori, yaitu kurikulum untuk pendidikan formal dan kurikulum untuk pendidikan non formal. Kurikulum yang digunakan pun dirancang berbeda sesuai usia anak yang dilayani.
PAUD formal saat ini menggunakan kurikulum 2004 yang sering disebut dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Sedangkan PAUD nonformal banyak menggunakan Menu Generik sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran atau pun kegiatan pengembangan lainnya.
Tata cara penyusunan KTSP PAUD 2013 :
Komponen-komponen yang termuat dalam KTSP mencakup dua dokumen, yaitu :
Dokumen I dan Dokumen II
DOKUMEN I ( KTSP PAUD 2013 )
Dokumen I dalam KTSP terdiri dari empat BAB yaitu Pendahuluan, Tujuan Pendidikan, Struktur dan Muatan Kurikulum, dan Kalender Pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi penjabaran :
1. Latar Belakang (Dasar Pemikiran Penyusunan KTSP)
Latar belakang merupakan penjabaran alasan pengembangan kurikulum. Di sini dibahas dua hal sebagai pertimbangan mengapa sebuah pengembangan kurikulum perlu ada, yaitu kenyataan yang ada di lapangan dan harapan pengembang kurikulum.

Kenyataan berisi mengenai berbagai fakta yang menjelaskan keadaan lapangan yang menuntut segera dikembangkannya sebuah kurikulum yang sudah ada.
Harapan pengembang kurikulum, berisi berbagai hal yang diharapakan jika kurikulum tersebut dikembangkan dari kurikulum yang sudah ada. Harapan yang disusun memperhatikan kemampuan lembaga, dari segi SDM maupun SDA.
2. Analisis SWOT Kondisi Lembaga
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) perlu dilakukan untuk mengetahui berbagai faktor, baik pendukung maupun
penghambat jika sebuah kurikulum akan dikembangkan di wilayah sekitar lembaga.
a) Strengths (Kekuatan)
Kekuatan merupakan unsur-unsur yang dapat dijadikan pendukung bagi pengembangan kurikulum ini. Kekuatan dapat berupa material muapun nonmaterial.
b) Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan merupakan faktor penghambat bagi pelaksanaan pengembangan kurikulum. Faktor ini sama dengan faktor kekuatan, dapat bersifat material dan imaterial.
c) Opportunities (Peluang)
Peluang merupakan kesempatan, celah, atau alternatif, yang berarti bahwa unsur ini merupakan berbagai peluang dan alternatif bagi pelaksanaan pengembangan kurikulum.
d) Threats (Ancaman)
Ancaman merupakan unsur yang dapat menggagalkan proses dan pelaksanaan pengembangan kurikulum.
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan Pendidikan berisi penjabaran :
1 Filosofi
Lembaga menentukan filosofi yang akan dijadikan acuan bagi pengembangan kurikulum agar tidak melenceng dari falsafah bangsa dan kebutuhan sekolah. Filosofi pengembangan kurikulum memperhatikan pada budaya bangsa,perkembangan anak, keadaan wilayah, kemajuan jaman, dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan.
2 Visi Sekolah
Visi merupakan cita-cita utama sekolah yang dijabarkan dalam kalimat. Visi ini tidak lebih dari satu kalimat. Beberapa lembaga menjadikan visi ini sekaligus sebagai motto sekolah agar mudah diingat masyarakat.
3 Misi Sekolah
Misi merupakan penjabaran agar visi tercapai, atau lebih singkatnya adalah cara mencapai visi. Hal ini memungkinkan bahwa misi dapat lebih dari satu kalimat uraian.
4 Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah terlahir dari misi yang ada dan merupakan harapan terhadap lulusan yang dihasilkan. Cara yang dijabarkan dalam misi dapat diuraikan menjadi tujuan.
5 Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran perlu disusun agar pelaksanaan kurikulum yang telah dikembangkan tetap pada jalurnya. Prinsip dapat disusun dengan mengadopsi dari perkembangan anak, budaya dan adat istiadat daerah, ataupun tuntutan perkembangan jaman.
6 Tata Tertib
Jika prinsip pembelajaran telah disusun, maka perlu ada tata tertib pelaksanaan pembelajaran yang juga dimuat dalam pengembangan kurikulum agar pelaksanaannya tidak melanggar karakteristik anak, budaya, dan filosofi sekolah. Tata tertib diberlakukan pada sekolah, guru, dan orang tua sebagai pengguna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun