Saat itu setelah Shalat Isya berjamaah aku keliling desa dan akan mampir untuk meneguk segelas kopi di warung mas Budi dekat pos Ronda. Â Di Pos Ronda Desa Rangkat terlihat beberapa sahabat Rangkat sedang berkelakar, mereka adalah Elva, Lala, Anggie, Jeng Pemi dan Rey sang penyair.
Mereka terlihat gembira sekali, sesekali terengar tawa-taw ayang renyah. Aku mencoba menyimak apa yang sedang mereka kelakarkan, hanya sayang sebagain kelakaran ada yang tak terdengar
Anggie: " mas Lala mengaku pujangga.... harus bertukar kalimat dulu baru bisa kunilai pujangga atau hanya sekeddar pria yang membolak balik kata"
Lala : "dari jauh kapalku datang... dengan bendera setengah tiang.. malam minggu abang mu datang untuk melihat adik tersayang... "
Anggie: whoaaa tuh Va...buat kau kah?
Elva : oh abang, senyumu telah terliat di ujung gerbang, jangan tinggalkan aku sampai aku datang
Jeng Pemi : abang bawa apaan... abang bawa bungkusan... bungkusannya apaan... beginiaaannn.. hahahhaa.... abang lalalaaaaaaaa...........
Elva : abang lala datang hanya untuk aku seorang, tapi sayang abang lala datang cuma membawa pisang...hahahah
Lala: beli kentang ketana abang beli kaktus dipajang.... shelby tenang lah bila lala datang ini bungkusan untuk malam yg panjang... 8)8)
Jeng Pemi : hhahhahahhahahhahahhaa... ....ogaaahhhh malamnya panjang bungusanny isinya kaga panjang...... :
Elva : ehhmmm..... Jeng Pemi demen ma yg panjang2..euyyy...wkwkwkwk