Metode pembelajaran di pendidikan anak usia dini menggunakan metode belajar sambil bermain, sehingga anak lebih leluasa, santai dan tidak terlalu terikat akan proses pembelajaran. Metode permainan yang dapat digunakan diantaranya jenis permainan peran untuk membantu mengembangkan kemampuan sosial anak. Selain itu juga dapat dengan permainan seperti menyusun balok atau puzzle yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak. Anak juga dilatih dengan berbagai permainan gerak seperti senam, berlari, melompat, dan menari, hal ini dapat mengembangkan kemampuan motoric kasar anak.
      Selain metode belajar sambil bermain, di paud juga menggunakan metode demonstrasi dimana guru akan mencontohkan dan anak akan menirukan yang di contohkan oleh guru. Misalnya guru mendemostrasikan cara menggambar, merangkai balok, atau membuat sebuah kerajinan, kemudian guru akan mengajak anak anak untuk mengikuti langkah langkah tersebut. Metode lainnya seperti metode metode karyawisata dengan mengajak anak untuk mengunjungi sebuah tempat seperti kebun binatang atau museum. Metode karyawisata ini memberikan pengalaman belajar anak secara nyata dengan melihat langsung apa yang di pelajarinya, misalnya gurunya disekolah mengenalkan gajah, namun pikiran anak anak yang lebih konkret belum bisa membayangkan seperti apa gajah tersebut. Sehingga anak di bawa langsung untuk melihat secara nyata.
      Peran orang tua dan orang sekitar sangat dibutuhkan dalam mengembangkan kemampuan anak usia dini. Anak anak usia dini sangat membutuhkan dukungan dari orang sekitarnya dalam mencapai dan mengembangkan kemampuannya. Jadi keterlibatan orang tua berpengaruh besar dalam meningkatkan motivasi anak dalam proses pembelajarannya. Selain memotivasi anak orang tua juga berperan penting dalam memfasilitasi anak dalam pemenuhan kebutuhuan anak baik secara fisik seperti pakaian, makanan, dan alat yang dibutuhkan anak dalam proses belajarnya. Selain memfasilitasi secara fisik, orang tua berperan dalam memperhatikan kondisi bathin anak dengan mendengarkan dan selalu menanyakan kabar anak agar anak tidak terlalu tertekan dan memendam masalahnya sehingga menyebabkan anak menjadi seorang pribadi yang pendiam.
      Pelaksanaan pendidikan anak usia dini di Indonesia saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan yang memperngaruhi efektivitas dan kualitas pembelajarannya. Diantara tantangan tersebut seperti keterbatasan akses pendidikan anak usia dini. Banyak daerah di Indonesia yang tidak memiliki fasilitas pendidikan anak usia dini yang disebabkan beberapa permasalahan seperti tempat tinggal yang terpencil dan infrastruktur yang terbatas, sehingga hal itu dapat menghambat anak untuk mengikuti kegiatan pendidikan pra sekolah. Selain keterbatasan akses, tantangan selanjutnya yaitu kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat. Di beberapa bagian daerah masih rendahnya kesadaran orang tua dan masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini ini. Beberapa orang tua beranggapan bahwa pendidikan anak usia dini tidak begitu penting dan tidak begitu di prioritaskan, sehingga masih banyak anak anak yang tidak dapat mengecap dan mengembangkan kemampuannya melalui pendidikan anak usia dini.
Kesimpulan
      Dengan demikian pendidikan anak usia dini sangat penting untuk dilaksanakan. Pentingya peran orang tua dan masyarakat untuk penyelenggaraan pendidikan usia dini ini karena disinilah anak belajar untuk mengembangkan kemampuan kemampuan nya sebelum memasuki dunia pendidikan formal seperti sekolah dasar. Pendidikan anak usia dini berperan penting dalam membangun fondasi kualitas masa depan dengan mempersiapkan anak anak secara holistic untuk menghadapi tahap pendidikan selanjutnya dan kehidupan bermasyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H