Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media grafik dalam pembelajaran sejarah dapat menjadi alternatif yang efektif untuk membuat materi sejarah lebih menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik. Media grafik memungkinkan data dan informasi kompleks disajikan secara visual, sehingga memudahkan peserta didik untuk memahami, mengingat, dan menganalisis materi sejarah. Namun, penerapan media grafik dalam pembelajaran sejarah tidak lepas dari tantangan. Tantangan tersebut seperti sulitnya menemukan sumber data sejarah yang valid, terutama data dari masa lalu yang tidak tercatat secara sistematis, menjadi kendala utama. Selain itu, tantangan dalam memastikan pemahaman peserta didik terhadap data yang ditampilkan dalam grafik juga menjadi tantangan bagi guru sejarah agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap fakta sejarah.
Referensi:
Defeyter, M. A., Russo, R., & McPartlin, P. L. (2009). The Picture Superiority Effect in Recognition Memory: A Developmental Study Using the Response Signal Procedure. Cognitive Development, 24(3), 265-273.
Hamka, D., & Effendi, N. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Blended Learning Berbasis Edmodo pada Mata Kuliah Fisika Dasar di Program Studi Pendidikan IPA. JNSI: Journal of Natural Science and Integration, 2(1), 19-33.
Harahap, U. (2019). Media Pembelajaran Sejarah Berbasis Visualisasi Monument Tsunami Kota Sigli untuk Meningkatkan Nilai-Nilai Kesejarahan Siswa SMAN 1 Mutiara. Jurnal Tarombo, 1(2), 35-41.
Reid, Anthony. (2011). Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H