Mohon tunggu...
Hikmal Akbar Ibnu Sabil
Hikmal Akbar Ibnu Sabil Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

MAHASISWA PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggantian dan Duplikasi Jembatan Callender Hamilton Diharapkan Tuntas Tahun ini

9 April 2023   20:00 Diperbarui: 9 April 2023   20:20 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Proyek penggantian atau duplikasi Jembatan Callender Hamilton (CH) merupakan salah satu proyek KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha) untuk mengganti atau menduplikasi sebanyak 37 jembatan di Jalur Utama sepanjang Pulau Jawa. Proyek ini diharapkan mampu menopang perbaikan Sislognas (sistem logistik nasional) karena berada di jalan nasional serta jalur logistik utama. Selain itu, proyek ini akan mempermudah mobilitas masyarakat antar kecamatan ataupun antar kabupaten/kota. 

Proyek ini diusulkan dan diprakarsai oleh PT Bukaka Teknik Utama pada akhir tahun 2021 dengan menggunakan skema KPBU antara Kementerian PUPR dengan PT Baja Titian Utama. PT Baja Titian Utama sendiri merupakan anak usaha yang dibentuk oleh PT Bukaka Teknik Utama dalam proyek ini.

Penggantian atau duplikasi Jembatan CH disebabkan karena umur jembatan CH yang mayoritas telah mencapai 40 tahun dan mengalami penurunan kemampuan untuk menahan beban kendaraan yang melintas. Meskipun perawatan maksimal terus dilakukan, jenis jembatan ini tetap perlu mengalami pemugaran karena rangka yang sewaktu-waktu dapat ambles. 

Tujuan adanya proyek ini adalah mitigasi secara preventif terhadap kerusakan dan risiko keruntuhan jembatan akibat overloading. Dalam proyek ini PJPK (Penanggung Jawab Proyek Kerjasama) dipegang oleh Kementerian PUPR dan BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) dipegang oleh PT Baja Titian Utama.

Menurut Sistem Informasi Proyek Unggulan dalam website Kementerian PUPR proyek ini akan menelan biaya investasi sebesar Rp2,2 triliun dengan masa kerja 12 tahun, terdiri dari 2 tahun pembangunan dan 10 tahun layanan. Biaya investasi tersebut dibiayai oleh Bank Mandiri dengan sumber utama pengembalian investasi akan dilakukan melalui availability payment atau pembayaran ketersediaan layanan. Biaya Konstruksi Jembatan CH mencapai Rp1,58 triliun. Struktur pendanaan dalam proyek ini menggunakan equity 30% dan debt 70%.

Pemerintah memberikan dukungan dan jaminan berupa pembebasan lahan oleh PT PII (Penjaminan Infrastruktur Indonesia) yang biasa berkecimpung dalam Public Private Partnership (PPP). Skema KPBU dipilih karena diharapkan adanya partisipasi badan usaha dalam pembiayaan infrastruktur dan penggantian jumlah biaya dengan menggunakan APBN akan cukup berat. KPBU juga akan memberikan kemudahan dalam proses pembangunan dan pelayanan karena dapat dilakukan secara cepat dan serentak.

Masa konstruksi Proyek Jembatan Callender Hamilton dilaksanakan sejak tahun 2022 dan diharapkan selesai pada tahun 2023 ini. Penggantian dan duplikasi Jembatan ini tersebar di semua provinsi di Pulau Jawa kecuali Provinsi Yogyakarta. Proyek ini meliputi 37 jembatan di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Persebaran tersebut meliputi:

3 jembatan di Provinsi Banten: Batuceper, Cisadane A dan B, dan Tawang I.

16 jembatan di Provinsi Jawa Barat: Cilamaya, Ciasem III A, Cipangaritan B, Cigadung I B, Karang Sembung, Sigranela B, Kalijaga A, Kanci IB, Citanduy, Ciputra Haji, Cikao A, Cisomang, Cimanuk, Ciletung, Cikeruh, dan Batujajar.

9 jembatan di Provinsi Jawa Tengah: Juana I, Pedes B, Pang I A, Jurug B, Pemali Brebes B, Tajum Karang Bawang, Tajum II Margasana, Kalibanger A, dan Wonokerto II A.

9 jembatan di Provinsi Jawa Timur: Jetak, Bandar Ngalim, Ngujang, Munjungan, Teleng, Kangkung, Trisula Lama, Wirolegi, dan Kalitakir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun