Mohon tunggu...
Hikmal Akbar Ibnu Sabil
Hikmal Akbar Ibnu Sabil Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

MAHASISWA PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Masuki Tahap I Tol Probolinggo-Banyuwangi Ditargetkan Rampung pada 2024

5 April 2023   21:00 Diperbarui: 5 April 2023   20:58 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kini, tol Probolinggo-Banyuwangi telah memasuki tahap I yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada 6 Februari 2023 lalu. Meskipun Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Probolinggo-Banyuwangi telah dilaksanakan sejak 2017 lalu. Ruas tahap I memiliki nilai investasi sebesar Rp10,7 triliun. Tiga hal yang menjadi fokus utama dalam pembangunan tol ini adalah kualitas, estetika dan keberlanjutan lingkungan.

Menurut data KPBU Kementrian Keuangan nailai capital expenditure dan operational expenditure dalam proyek pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi mencapai Rp21,07 triliun. Eksternalitas positif dari adanya tol ini, seperti mempercepat waktu tempuh dan mengurangi biaya transportasi, meningkatkan mobilitas barang dan jasa, serta meningkatkan aksesibilitas ke kawasan wisata di sekitarnya. Selain itu, proyek ini juga akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian daerah.

Eksternalitas negatif yang timbul dari tol ini terkait dengan dampak lingkungan, kesehatan, dan sosial yang diakibatkan oleh keberadaan tol tersebut. Salah satu dampak lingkungan yang mungkin terjadi adalah peningkatan polusi udara dan suara di sekitar jalan tol. 

Kendaraan yang melintas di tol dapat menghasilkan polusi udara dan suara yang berdampak negatif pada kesehatan masyarakat di sekitarnya. Selain itu, pembangunan tol yang mengkonversi lahan pertanian ataupun hutan berdampak negatif pada lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.

Dampak sosial yang mungkin terjadi akibat pembangunan tol adalah perubahan pada pola sosial masyarakat setempat. Pembangunan tol dapat mempercepat urbanisasi dan mengubah pola sosial masyarakat sekitar. Selain itu, tol juga dapat mempengaruhi harga tanah dan biaya hidup di sekitarnya, yang dapat berdampak pada masyarakat yang kurang mampu.

Proyek pembangunan tol ini memerlukan perhatian dalam hal pengelolaan lingkungan dan mitigasi dampak lingkungan yang mungkin timbul. Mengingat proyek ini juga melewati salah satu taman nasional di Jawa timur. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pengelolaan lingkungan yang baik, seperti melakukan konservasi sumber daya alam dan mitigasi terhadap dampak lingkungan yang mungkin timbul akibat pembangunan tol.

Dalam rangka memastikan keberhasilan proyek ini, diperlukan kerjasama yang baik antara pihak pemerintah, pengembang, masyarakat, dan stakeholder terkait lainnya. Dengan demikian, pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi diharapkan dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan ekonomi wilayah Jawa Timur dan Bali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun