Mohon tunggu...
Hikmah Zoya sabila
Hikmah Zoya sabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - D-lll Gizi

Mahasiswa Poltekkes pangkal pinang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bahaya Utama dari Kekurangan Zat Besi pada Remaja

3 September 2024   14:50 Diperbarui: 3 September 2024   14:50 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekurangan zat besi pada remaja bisa sangat berbahaya dan berdampak jangka panjang terhadap kesehatan fisik dan mental mereka. Zat besi merupakan mineral penting yang diperlukan tubuh untuk memproduksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika asupan zat besi tidak mencukupi, remaja dapat mengalami anemia defisiensi besi, yang gejalanya meliputi kelelahan, pusing, lemah, kulit pucat, dan penurunan konsentrasi.

Bahaya utama dari kekurangan zat besi pada remaja adalah:

1. **Penurunan Kinerja Akademik**: Kekurangan zat besi dapat menyebabkan gangguan kognitif dan kesulitan konsentrasi, yang berdampak negatif pada kinerja akademik dan kemampuan belajar.

2. **Penurunan Daya Tahan Tubuh**: Kekurangan zat besi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat remaja lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

3. **Pertumbuhan dan Perkembangan Terganggu**: Remaja adalah masa pertumbuhan yang cepat. Kekurangan zat besi dapat mengganggu pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang optimal.

4. **Masalah Emosional dan Psikologis**: Kekurangan zat besi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi, kecemasan, dan perubahan suasana hati.

**Kesimpulan**: Kekurangan zat besi pada remaja merupakan masalah serius yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk mendapatkan asupan zat besi yang cukup melalui pola makan seimbang atau suplementasi jika diperlukan, demi mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun