Mohon tunggu...
Hikmah Sahly
Hikmah Sahly Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hallo! saya hikmah sahly, hobi saya (bermain game)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Nasi Bakar

7 Maret 2023   15:04 Diperbarui: 7 Maret 2023   15:06 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam mempertahankan hidup, manusia perlu makanan terutama makanan yang mengandung nilai gizi yang diperlukan untuk tubuh. Dengan mengonsumsi makanan bergizi, kita dapat mewujudkan tubuh yang sehat. Tubuh yang sehat ini akan membuat kita lebih berenergi dalam menjalani berbagai macam aktivitas dan yang terpenting dari tubuh yang sehat adalah dapat mengurangi risiko terkena penyakit.

Makanan atau pangan fungsional adalah makanan yang lahir dari bahan makanan yang didalamnya terkandung zat gizi dan senyawa bioaktif yang sangat berperan dalam menjaga kesehatan tubuh. Maka dari itu, makanan fungsional merupakan makanan atau pangan yang secara alami ataupun sudah melewati proses pengolahan yang memiliki fungsi untuk menjaga metabolisme tubuh manusia. Contohnya yaitu Nasi Bakar.

Nasi bakar merupakan makanan yang cukup sederhana, tetapi selalu menarik untuk dicicipi. Tidak hanya kuat dengan kesan alaminya, menggunakan daun pisang sebagai pembungkus nasi, tetapi bau hangus daun pisang yang terbakar juga menebarkan aroma nikmat yang sangat menggugah selera.

Tak ada yang tahu secara pasti dari mana asal makanan yang mulai populer sekitar tahun 2008 lalu itu, tetapi beberapa masyarakat mengatakan bahwa Nasi Bakar banyak dijumpai atau pertama kali ditemukan di daerah Jawa Barat. Namun, setiap kali mendengar namanya, pikiran langsung tertuju ke sekepal nasi gurih yang dibungkus dengan daun pisang. Sekepal nasi itu biasanya diisi dengan suwiran ayam, ikan, juga terkadang jamur tiram.

Lumayan bervariasi macam isian dan rasa nasi bakar, tergantung dari kreativitas pembuatnya. Pusat Nasi Bakar di Jalan Raya, Jakarta Barat, menyajikan santapan nasi bakar yang beraneka ragam dari nasi bakar telur, nasi bakar ayam, nasi bakar sapi, nasi bakar rendang, nasi bakar ikan, nasi bakar udang, sampai nasi udang.

Nasi dibungkus beserta lauk yang dipilih, daun singkong, dan jamur. Nasi ditaburi semacam serundeng atau abon yang rasanya gurih bercampur manis. Sebagai pelengkap, ditambahkan tiga potong cabai untuk menambah cita rasa.

Setelah bungkusan dilipat, nasi kemudian dibakar di atas panggangan selama kurang lebih 10 menit. Saat daun pisang mulai layu dan beberapa bagian menjadi gosong, angkat nasi bakar yang sudah matang. Dan sudah bisa disajikan.

Dengan aroma dan asap yang masih mengepul menebarkan bau harum, nasi bakar bisa dihidangkan. Ada pula sambal dan mentimun segar untuk menambah nikmat nasi bakar. Begitu bungkus dibuka, serasa tak sabar untuk menyantapnya.

Di tengah cuaca sejuk, menyantap nasi bakar sangat tepat karena hangat. Meskipun sudah dingin, aroma dan kenikmatan nasi bakar pun tak lenyap.

Nasi bakar juga tidak lenyap dimakan zaman, masih tetap eksis di berbagai warung makan atau bahkan restoran. Nasi bakar itu dapat dinikmati dengan harga terjangkau, yaitu mulai Rp 19.500 hingga Rp 25.000 per porsi. 

Apakah nasi bakar termasuk makanan sehat?

Sebenarnya jika dilihat dari bahan-bahannya, nasi bakar merupakan salah satu menu olahan nusantara yang sehat dan enak. Didalamnya terdapat kandungan karbohidrat dari nasi, protein dari lauk yang ditambahkan, serat dan mineral dari sayurannya, serta lemak sehat dari santan yang digunakan. Beberapa manfaat mengkonsumsi makanan nasi bakar, yaitu:

* Meningkatkan energi

* Menyehatkan kulit

* Makanan bebas gluten

* Mengontrol tekanan darah

* Tingkatkan kesehatan pencernaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun