Menjadikan anak sebagai generasi emas merupakan salah satu wujud untuk menggapai cita-cita bangsa Indonesia sebagai negara yang kuat, besar, disegani serta dihormati keberadaannya di tengah - tengah bangsa lainnya. Setelah 78 tahun Indonesia merdeka pencapaian cita-cita ini belum sepenuhnya terpenuhi, meskipun telah kita sadari kemajuan dalam segi politik, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat.Â
Namun perlu kita sadari bahwasannya meningkatkan kemampuan dan kemauan untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan tantangan yang bahkan lebih kompleks yang harus diselesaikan dengan baik pada tahun kedepannya.Â
Optimesme dan upaya yang kuat bisa menjadikan anak seluruh bangsa sebagai generasi emas. Menjadikan anak generasi emas tentu saja tak luput dari ranah pendidikan, komitemen dengan pendidikan yang sistematik, sistemik serta berkelanjutan sehingga pendidikan sebagai sarana utama untuk menuju jalan terwujudnya bangsa Indonesia yang mandiri serta berdaya saing tinggi.
Adanya pendidikan, kita semua menyadari dengan pendidikan kita bisa menjadi bangsa yang maju dan mengejar ketertinggalan bangsa lain, baik dalam bidang sains dan teknologi. Tentu saja peran pendidikan sangat penting dalam membangun peradaban bangsa yang didukung dengan asas jati diri dan karakter masyarakat bangsa itu sendiri.Â
Lantas siapa Generasi Emas itu? dan Sebenarnya Apa Generasi Emas itu?
Dikutip dari jurnal karangan Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo sebagai Guru Besar Universitas Negeri Semarang menyatakan bahwa dari sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Hari Pendidikan Nasional mengatakan "Pada priode  2010 sampai 2035 kita dikaruniai populasi sumber daya manusia berupa usia produktif yang jumlahnya luar biasa.
Jika kesempatan emas yang baru pertama kali kita rasakan semenjak Indonesia merdeka kita kelola dan manfaatkan dengan baik, jumlah populasi usia produktif tersebut aakan menjadi bonus demografi yang berharga. Â Disinilah peran pembangun strategi pendidikan untuk mewujudkan generasi emas menjadi sangat penting"
Mengapa disebut sebagai Generasi Emas?Â
Karena pada rentang tahun 2010-2035 merupakan periode usia yang sangat produktif, sangat berharga, dan sangat bernilai, sehinga perlu adanya pengelolaan serta pemanfaatan yang baik agar menjadi insan yang berkualitas, tak lupa juga menjadi insan yang berkarakter. Mengapa juga harus menjadi insan yang berkarakter? karena karakter yang dimiliki anak menentukan kualitas moral dan arah setiap generasi mudadalam mengambil segala keputusan dan tingkah laku.
Membentuk karakter tidak bisa dilakukan dalam semalam, tetapi perlu adanya konsep integral yang harus di bangun, agar generasi muda sebagai harapan bangsa, sebagai penerus bangsa yang akan mengharumkan nama bangsa dan menentukan masa depan memiliki sikap dan pola pikir yang berdasarkan moral yang kuat, kokoh dan benar dalam upaya membangun bangsa.Â
Di mulai dari visi dan misi itulah AKSEINA (Ajang Kreativitas dan Seni Anak) lahir. Saat menjalani KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) tentu saja kita mempunyai banyak program kerja yang dilaksanakan di desa tempat kita mengabdi.Â
Adapun membangun generasi emas tanpa batas melalui akseina ini menjadi salah satu program kerja sebagai penutup dari sekian banyak program kerja yang berfokus pada pendidikan.Â
Di acara Ajang Kreativitas dan Seni Anak kita mengadakan lima perlombaan:
1. Kolase
Perlombaan kolase yang diikuti oleh adik-adik tingkat TK. Mengapa kita memilih kolase sebagai perlombaan tingkat TK?, manfaat yang di dapatkan anak dengan mengikuti lomba kolase yaitu melatih perkembangan motorik halus,  meningkatkan potensi kreativitas dalam diri anak, melatih konsentrasi pada anak, mengenal warna dan bentuk, meningkatkan kepercayaan diri, melatih problem solving, dan mengasah kecerdasan spasial.
2. Puzzle
Perlombaan puzzle ini juga diikuti oleh adik-adik yang menggemaskan. Tujuan utama di adakannya perlombaan ini untuk melatih fine motor skill anak usia dini, dengan mengikuti perlombaan ini anak di tuntut harus memasang atau memindahkan potongan-potongan gambar ke dalam contoh gambar yang sesuai. Secara otomatis anak akan melatih perkembangan motorik halusnya saat melakukan permainan ini.
3, Menyanyi
Pada jenjang SD kita mengadakan lomba menyanyi, dari kegiatan lomba menyanyi ini di harapkan mereka bisa menambah rasa percaya diri, menambah kosa kata baru, tak lupa juga membangun imajinasi dan kreativitas anak, begitu juga dengan meningkatkan ketrampilan dalam  berkomunikasi.
4. Adzan dan Hafalan Surah Pendek
Demi mencapai menciptakan karakter yang baik bagi anak, kita mengadakan lomba adzan dan hafalan surah pendek. Mengapa? di karenakan ketika akan adzan dan membaca atau mengahafal surah dalam alqur'an ada adab-adab yang harus dilaksanakan. Contoh ketika akan membaca alqur'an harus dalam keadaan yang suci, duduk dengan sopan dan tenang, membaca setiap lantunan ayat dengan tartil (pelan) dan tidak tergesa-gesa, agar dapat menghayati setiap ayat yang di baca.
Acara perlombaan ini di tutup oleh penampilan tari dari sekolah tingkat TK dan SD. Pada penampilan tari ini, kami berharap bahwa tercapainya tujuan kita dalam Membangun Generasi Emas Tanpa Batas melalui Ajang Kreativitas dan Seni Anak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H