Mohon tunggu...
Badia Hikmah Safitri
Badia Hikmah Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

You can do it !! Let's get it !!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keingintahuan yang Tinggi ialah Kunci Kreativitas

3 April 2022   18:43 Diperbarui: 3 April 2022   18:46 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu di pondok Bu Nyai saya sering bercerita bahwa anak beliau suka sekali bertanya, sampai terkadang beliau kewalahan menjawab semua pertanyaan anaknya. Karena rasa ingin tahunya yang tinggi, ia tak akan berhenti bertanya sampai ia menemukan jawaban yang sekiranya membuat ia memahami jawaban dari pertanyaan tersebut secara mendalam.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul dari kegiatan sehari-hari, seperti "mengapa kita harus mengaji?" "kenapa harus selalu cuci tangan sebelum makan?" "bagaimana jika makan tanpa cuci tangan?" "kenapa burung terbang di langit?" dan masih banyak lagi.

Nah, yang menjadi pertanyaan mengapa rasa ingin tahu itu muncul? dan untuk apa kegunaan dari rasa ingin tahu itu?

Rasa ingin tahu tidak akan muncul jika tidak ada pemicunya. rasa ingin tahu merupakan salah satu bentuk dari pemecahan masalah, di mana ia akan terus mencari tahu akar masalah sampai ia memahami lebih luas dari permasalahan tersebut. 

Menurut Mustari dalam bukunya menyatakan bahwa rasa ingin tahu ialah sikap atau tindakan untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang telah di pelejari, di dengar dan di lihatnya.

Rasa ingin tahu ini membuat anak lebih peka saat mengamati berbagai hal atau kejadian yang ada di sekitarnya, juga rasa ingin tahu ini akan membuka jalan untuk masuk ke dalam dunia- dunia baru yang menarik anak agar bisa mempelajari lebih dalam.

Di dunia ini sangat banyak kegiatan yang menarik, tetapi karena rasa ingin tahu anak yang rendah, menyebabkan anak melewatkan kegiatan yang menarik untuk di pelajarinya. 

Adanya rasa ingin tahu membuat anak antusias dalam mempelajari suatu kegiatan, sehingga mengembangkan rasa ingin tahu pada anak merupakan peran penting dalam memunculkan kreativitas anak.

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan suatu hal yang baru, baik gagasan, produk, komposisi atau apapun yang bersifat baru. Kegiatan ini tidak hanya sebuah ikhtisar dari semua hal yang telah ia ketahui, tetapi ia menghasilkan sesuatu yang baru yang berasal dari rasa keingintahuan. 

Seperti saat kegiatan melukis anak akan mencari tahu dengan mencampurkan berbagai warna, kemudian ia akan mengetahui hasil dari proses rasa keingintahuan tersebut yang menjadi lukisan yang kreatif.  

Menurut Wallas dalam bukunya yang berjudul "The Art of Thought" menyatakan ada empat proses kreatif yaitu persiapan, inkubasi, illuminasi, dan verifikasi.

  • Persiapan

Proses kreatif tahap pertama yaitu persiapan di mana anak akan menyusun suatu masalah dan memanifestasikan usaha untuk memecahkan masalah tersebut, tahap ini juga awal dari rasa ingin tahu anak. 

  •  Inkubasi

Proses kreatif tahap kedua yaitu inkubasi. Pada tahap ini anak bisa berisirahat sejenak untuk kembali menyusun pemikiran-pemikiran saat akan memecahkan masalah. Hal ini di dukung dengan pendapat Posner (1973) yang mengatakan pada proses ini membebaskan kita dari pikiran-pikiran pemecahan masalah yang melelahkan.

  • Illuminasi

Proses kreatif tahap ketiga yaitu illuminasi, tahap ini kita baru memperoleh insight atau wawasan baru tentang pemahaman dari sebab - akibat suatu masalah. Pada tahap ini banyak sekali ide-ide bermuculan juga inovasi-inovasi yang kreatif.

  • Verifikasi

Proses kreatif tahap keempat yaitu verifikasi, di mana tahap ini kita kembali menguji pemahaman yang telah kita buat dan memulai untuk memberikan solusi dari suatu permasalahan.

Dari empat proses kreatidf yang telah di jelaskan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa tanpa adanya rasa ingin tahu yang tertanam di dalam diri kita, tentu saja hal kreatif entah itu perilaku, polah atau sikap di dalam diri kita tidak akan pernah ada. Cobalah untuk mengamati hal sekitar lebih mendalam, gali rasa ingin tahu lebih mendalam agar bisa memeberikan hal yang kreatif. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun