Berbulan-bulan saya bersitegang dengan Emak. Saya kekeuh dengan keinginan saya. Emak juga kekeuh dengan pendapatnya tentang survival skill saya. Dan karena itu juga, saya semakin sadar bahwa saya ini anak Emak. Sifat keras kepalanya diturunkan pada saya juga, anak bungsunya. Saya tidak menyerah, saya berusaha meyakinkan Emak kalau saya sudah besar. Saya mulai mengurus kebutuhan saya sendiri.
Dan ijin yang dinanti-nanti pun akhirnya datang. Yap, Emak akhirnya luluh dan mengijinkan saya merantau ke Surabaya. Saat itu, belum ada rasa percaya memang, tapi lama kelamaan kepercayaan itu juga diberikan oleh Emak. Sampai hari ini.Â
Sejak saat itu, Emak bukan lagi jadi ibu yang mengatur setiap pilihan dalam hidup saya. Mulai dari sekolah sampai urusan baju yang harus dipakai. Emak percaya saya bisa memilih apa yang terbaik untuk hidup saya.
Ketika lulus dan memutuskan bekerja di sebuah yayasan sosial, meski bukan pekerjaan yang beliau suka, toh beliau tetap mendukung penuh pilihan saya itu. "Selamat berjuang untuk masyarakat." Itu kalimat yang beliau ucapkan saat saya pamit di hari pertama saya bekerja, masih saya ingat dengan jelas. Dan kalimat itu sukses bikin hati saya berbunga-bunga sepanjang hari.Â
Lalu, ketika saya berhenti bekerja dan mulai membangun usaha sendiri pun, Emak tetap mendukung dengan tulus. Beliau percaya pada pilihan saya. Beliau selalu percaya pada kemampuan saya.
Kepercayaan beliau adalah hadiah paling berarti untuk saya sejak saat itu sampai detik ini. Saat saya sendiri ragu dengan kemampuan saya, beliau dengan caranya sendiri meyakinkan saya mampu. Dan kepercayaan Emak jadi semacam sandaran hidup yang membuat saya survivedi tengah kondisi yang serba tidak terduga seperti sekarang.
Dan ternyata menulis tentang hadiah dari Emak ini bikin saya terharu juga. Ah, saya makin sayang Emak. Kalaupun ada kesempatan untuk bertukar Ibu, saya tetap akan memilih Emak sebagai ibu saya. Terimakasih, Mak. Untuk semuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H