Jodoh itu datang di waktu yang tepat, saat yang tepat dan kondisi yang tepat!
Jodoh itu seperti kematian; tidak tertebak, tidak bisa dimajukan atau dimundurkan waktunya. Setelah rasa ingin menikah baru kita akan merasa "it is the right time" atau inilah waktu yang tepat dan setiap orang memiliki waktu yang berbeda. Cause everyone has their own story. Ya benar, itulah sebabnya setiap orang memiliki ceritanya sendiri.
Saya teringat kata-kata Mario Teguh tentang jodoh, "Jodoh seseorang tidak hanya satu, tapi banyak."
Apa maksudnya?
Ternyata setiap manusia akan mendapatkan jodoh hidupnya sesuai dengan tingkatan yang ada pada dirinya. Jika ternyata kualitas dirinya A, maka ia hanya berhak mendapatkan pasangan yang kualitasnya juga A, tapi jika ia meningkatkan kualitas diri menjadi B, maka ia akan mendapatkan pasangan dengan kualitas B. Begitulah seterusnya, hingga akhirnya pada waktu yang sudah ditentukan, ia akan dipertemukan dengan pasangan hidupnya yang sesuai dengan kualitas dirinya.
Kita akan dipertemukan dengan jodoh yang baik jika kita mencari yang baik. Logisnya, kita akan tertarik dengan orang yang membuat kita merasa nyaman. Kenyamanan itu biasanya timbul salah satunya dari komunikasi yang nyambung.
Kesetaraan juga penting berkaitan dengan keharmonisan, serasi dalam komunikasi, dan kesamaan pandangan. Dengan demikian, kita bisa berkomunikasi dengan baik dan bekerja sama membangun sebuah hubungan bahkan keluarga.
Masa lalu seseorang bisa menjadi bahan pertimbangan juga. Kalau masa lalunya buruk, kita harus bisa pastikan dia sudah berubah. Perlu waktu untuk memastikan itu karena untuk berubah butuh waktu dan usaha.
Untuk mendapatkan jodoh yang baik yaitu perlu dua hal:
1. Berada di komunitas atau pergaulan yang benar.
Kamu tidak akan menemukan pasangan yang baik apabila kamu mencari di klub atau tempat hiburan malam. Maka, kalau kamu ingin benar-benar mencari jodoh yang baik, kamu harus mencari di komunitas yang dekat dengan ibadah. Begitu juga ketika kamu ingin punya pasangan yang berwawasan, maka carilah jodohmu di tempat orang berkumpul, berdiskusi, tempat menuntut ilmu, tempat orang bertukar pikiran.
2. Jadikanlah diri kita sesuai dengan jodoh yang kita inginkan.
Sadar atau tidak, jodoh adalah cerminan diri kita. Tentu kita tak asing dengan kalimat ini bukan? Maka, bentuk dirimu harus sepadan dengan apa yang kamu cari.
Kalaulah hingga saat ini kita masih menanti jodoh, maka kita lihatlah orang lain yang jauh lebih dahulu menanti jodoh, namun hingga saat ini masih belum datang juga jodoh yang dinanti. Jangan mengeluh, pantaskan dirimu.
Yakinlah. Bahwa jodoh itu datang diwaktu yang tepat, saat yang tepat dan kondisi yang tepat.Â
(Nur Hikmah, 1803003.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H