MAAFKAN SAYA IBU 2
“ MIMPIKU MENJELAJAHI TEMPAT BERSEJARAH DAN MENJADI PRESIDEN INDONESIA RAYA”
Adzan maghrib berkumandang sangat indah, makanan dapur sudah tersedia dan ibu, bapak, adik-adik saya sudah bersiap-siap untuk solat berjamaah dimassjid. Masjid dengan rumah saya sangat dekat sekali,mungkin jarak rumah dengan masjid kurang lebih sekitar satu menit. Selesai sholat maghrib kami sekeluarga mengaji bersama sampai isya’, sungguh damai hatiku saat itu, ingin sekali kembali kemasa-masa itu. Tapi apalah daya, saya harus merantau dengan menimba ilmu di kota yang lain untuk menggapai cita-cita saya. Huft... saat itu keluarga saya begitu indah, sesudah sholat isya’ kami sekeluarga turun dari masjid, adik-adik saya bercanda sambil lari-larian, ibu saya berteriak kepada adik-adik ssaya jangan lari-lari takut jatuh, bapak saya saat itu baca-baca sholawat ya nabi dan di nyanyikan ke indonesia bahwa manusia itu sama dan akan kembali kepada Allah. Sungguh malam yang indah. Saat itu saya masih belum bisa makan apa-apa dulu kecuali bubur, tahu dan tempe.
Keesokan paginya saat itu ibu bersih-bersih, bapak makanin ayam, adik-adik mandi untuk siap-siap sekolah dan sedangkan saya buat nasi goreng untuk sarapan adik-adik. Rame sekali saat itu karena adik saya, ibu saya cepat-cepat menyiapakn perlatan sekolah adik-adik saya dan saya juga menyiapkan makanan kepiring, tpi adik-adik saya masih main-main dan ahirnya ibuk marah-marah. Walaupun ibu marah-marah cinta kami ke beliau sangatlah tinggi, walaupun beliau sering mukul tapi kami tetap menyayanginya, beliau adalah orang yang paling berharga, paling spesial dalam hidup kami.
Saat sekitar jam sembilanan saya megang hp karena ada sms, lama sekali saya megang hp karena sms an, tiba-tiba bapak datang dari bersihkan masjid dan saat mau balik kemasjid untuk bersih-bersih bapak negur saya untuk tidak megang hp terus dan hp itu kalau hanya sms an dengan temannya tidak usah dan itu tidak penting itu kata beliau, karena bapak bilang begitu saya tidak megng hanphone lagi dan ngambil laptop nonton film karena tidak ada kerjaan lagi karena megang hp tidak boleh, lagi-lagi bapak datang dan menegur saya seperti tadi. Karena hati saya mnggurut karena megng laptop gak boleh, megang hp juga gak boleh ahirnya saya menuju kamar ambil buku-buku untuk di baca, saat mencari saya menemukan buku sejarah waktu aliyah. Aku entah kenapa saat itu pengen sekali membaca buku sejarah itu dan ahirnya saya mengambil buku itu.
Saat membaca buku sejarah itu, saya meitikkan air mata karena perjuangan orang-orang pendahulu untuk memerdekakan indonesia, para pemuda dahulu keinginan utuk memerdekakan indonesia sangat kuat dan perjuangan mereka sangat dikenang oleh masyarakat. indonesia. Pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 22.00 di jalan pegangsaan timur no. 56 jakarta, ditempat kediaman bung karno terdapat perdebatan yang panjang sekali antara kelompok pemuda dengan bung karno menganai proklamasi kemerdekaan sebagaimana : Lasmidjah Hardi (1984: 58), Ahmad Soebardjo (1970; 85-87) mengatakan sebagai berikut: : Sekarang bung, sekarang! Malam ini juga kita kobarkan revolusi!” kata Chaerul Saleh dengan meyakinkan bung karno bahwa ribuan pasukan bersenjata sudah siap mengepung kota dengan mengusir tentara jepang”. Kita harus segara merebut kekuasaan! Kata sukarni berapi-api. Kami sudah sipa mempertaruhkan jiwa kami! Seru mereka bersahutan. Wikana malah berani mengancam oekarno dengan pernyataan : jika bung karno tidak mengeluarkan pengumuman pada malam ini juga akan berakibat terjadinya suatu pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran esok hari “. Mendengar kata-kata ancaman itu, soekarno naik darah dan berdiri menuju wikana sambil berkata: “ ini batang leherku, seretlah saya ke pojok itu potonglah malam ini juga! Kami tidak usah menunggu esok hari! Begitulah singkat cerita mlihat perdebatan yang sengit ini hatiku sakit sekali melihat pemuda sekarang yang tidak seperti mereka tangguhnya. Dan yang paling sakit sekali bahwa pemimpin-pemimpin sekarang sungguh tidak malu dengan para pendahulu kala, mereka tidak berfikir bagaimana perjuangan kereka, para pemimpin politikus sekarang hanya ingin kekuasaan saja, mana hati mereka? saya sungguh tidak kuat lagi. Sering sekali saya berfikir kenapa mereka para pemimpin sering memakai kopya hitam ? ada seseoarng menjawab pertanyaan saya bahwa kopyah itu bentuk nasionalisme saja, lalu ssaya berfikir apakan para pemimpin yang koruptor saat memakai kopyah tdak malu? Kemana kepercyaan mereka? Mereka hanaya bilang ingin memajukan indonesia tapi mereka tidak malu dengan diri sendirinya yang sudah koruptor tapi masih memakai kopyah ? kemana keimanan mereka?. Pada saat itu saya bermimpi ingin pergi ketempat bersejarah dan ingin mengucapkan terimakasih banayk telah memerdekakan indonesia walaupun pada saaat ini fikiran indonesia tidak merdeka lagi, dan saya mempunyai mimpi untuk menjadi presiden untuk bisa mengabdi dan memajukan indonesia raya ini. I LOVE YOU INDONESIA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H