Mohon tunggu...
Hikmah Dwi Asti
Hikmah Dwi Asti Mohon Tunggu... Lainnya - I just write a story about whatever in my mind.

Perpisahan ini akan menghadirkan keindahan di lain kesempatan. Semoga waktu akan membawa kita pada kebahagiaan yang baru di mana pun aku dan kamu berada.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

My Sun Shine

12 Januari 2022   10:30 Diperbarui: 12 Januari 2022   10:32 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Episode 1

 

Dalam suasana sepi malam hari Woo Jin menangis terseduh dengan botol soju di tangan nya.

 

Kenapa aku tidak dapat melakukan hal tersebut dengan baik? Kenapa aku bodoh sekali?

 

Lalu diilihat nya dari kejauhan kaki jenjang yang cantik dibalut dress yang indah.

 

Apa aku sudah mati?

Kenapa aku bisa melihat bidadari?

Apa aku mabuk?

Dia semakin dekat!

Apa dia ingin mengambil nyawa ku?

Tuhaaaan jangan!!!

 

 

Gadis itu pun melihat ke arah nya, dan menghampiri Woo Jin.

“Hai, kamu kenapa? Apa baik-baik saja?”gadis itu bertanya pada Woo Jin.

“Kau bicara dengan ku?” jawab Woo Jin.

“Iya.” Jawab gadis tersebut.

“Kau siapa?” tanya Woo Jin heran. “Kenapa malam-malam begini ada di tempat seperti ini sendiri?”

“Hhmmm apa kamu bisa membantu ku?”

“Apa kau bidadari? Apa aku sudah mati?” Woo Jin tidak menjawab dengan benar karena sedang mabuk.

“Eeemmm kamu cantik sekali, hehehe.”

 

Hhmmm laki-laki ini mabuk. gumam nya.

 

“Kamu belum mati. Aku butuh bantuan mu,”

“Kamu telepon saja polisi, aku tidak bisa membantu,” Jawab Woo Jin.

“Aku tidak punya uang dan sebentar lagi aku akan kembali ke dorm.”

“Aku tidak membawa uang dan handphone. Hhhmmm apa aku boleh ikut ke dorm mu?”

“Hahahaa kau gila? Kamu pergi keluar hanya dengan membawa badan dan pakaian mu ini?” Woo Jin tidak percaya dengan gadis itu dan tidak bisa membantu nya.

“Dan kamu ingin ikut ke dorm? Apa kamu gak tahu dorm itu tempat seperti apa?”

“Aku akan menjelaskan nya nanti, sekarang bisa ke tempat lain?” Ajak nya.

 

Woo Jin pun mengajak gadis itu ikut bersama nya.

“Jangan brisik,” akhirnya Woo Jin mengajak nya ke taman yang tak jauh dari sana.

“Katakan kamu kenapa? tapi jangan bawa aku ke dalam masalah mu itu.”

“Aku hanya butuh istirahat...dan teman” jawab nya sambil tersenyum manis.

“Sebentar lagi akan ada yang menjemput ku, kamu tenang saja.”

“Siapa yang menjemput mu?” tanya Woo Jin penasaran. “Apa dia bisa menemukanmu disini?”

 

Lee Eun Shun melayangkan tangan nya pada Woo Jin untuk memperkenalkan diri.

“Aku Lee Eun Shun.”

Woo Jin dengan wajah heran melihat tangan Eun Shun yang diulurkan pada nya “Hhmm? Aku? Aku Park Woo Jin.” Jawab Woo Jin tanpa menjabat tangan Eun Shun.

Eun Shun hanya mematung dengan melihat tangan nya yang masih menjulur pada Woo Jin. Sejenak mereka hanya berdiam diri, sesekali memandang satu sama lain dan tersenyum.

 

“Ekhm, kau pasti kedinginan hanya mengenakan dress seperti itu,” Woo Jin mencoba memulai percakapan. “Tapi aku juga tidak punya mantel hangat jadi kita sama-sama kedinginan, hehehe.”

 

“Mantel ku tertinggal.”

“Oh begitu, kau pasti terburu-buru.”

“Woo Jin, apa kita bisa berteman?”

“Apa? Hhmm yaa tentu saja.” Karena salah tingkah, Woo Jin kembali membuka percakapan dan mencoba bertanya pada  Eun Shun “Kau bilang ada yang ingin dijelaskan? Dan, kenapa kamu pergi sendirian seperti ini?”

 

Tiba-tiba mobil mewah berhenti di hadapan Eun Shun dan Woo Jin. Pengawal keluar dari mobil menghampiri Eun Shun.

 

“Nomor telepon mu berapa? Cepat!”

“Apa? Tapi?”

“Sebutkan saja cepat. Aku sudah dijemput pulang.”

Woo Jin berteriak menyebutkan nomor telepon nya karena Eun Shun sudah berjalan menuju mobil dan langsung masuk ke dalam.

 

Apa itu tadi? Apa dia bisa mengingat nya?

Huuaahhhh dia sangat cantik!

Apa aku mabuk? Hahahaha.

 

Woo Jin kegirangan dapat bertemu dan berkenalan dengan Eun Shun. Karena selama ini Woo Jin hanya berteman dengan teman-teman yang ada dorm nya saja. Woo Jin juga tinggal jauh dari orangtua nya, kedua orangtua nya tinggal di desa, dan lagi Woo Jin tidak memiliki kakak ataupun adik.

 

 

****

 

Dalam ruang keluarga yang mewah Lee Eun Shun beserta ayah dan ibu nya duduk bertiga.

 

“Apa yang kau lakukan semalam itu sungguh tidak masuk akal!”

“Ayah, aku sudah melakukan pertemuan dan pergi bersama nya.”

“Lalu meninggalkan dia saat pergi bersama nya, apa maksudnya?”

“Aku tidak meninggalkan nya!”

“Kau pergi sendirian sampai pengawal kesulitan mencari mu!”

“Bukankah ayah dan mereka akan tahu di mana pun aku berada?”

“Siapa yang mengajari mu seperti ini?”

 

Eun Shun meninggalkan ruangan dengan wajah kesal.

 

 

 

FLASH BACK.

 

Malam itu Eun Shun akan dipertemukan dengan anak rekan bisnis ayah nya, dia adalah Kim Yong Joon. Pertemuan ini adalah sebuah perjodohan, perjodohan bisnis yang telah diatur oleh kedua keluarga mereka. Kim Yong Joon selama ini tinggal di Amerika karena tuntutan keluarga yang menginginkan dirinya menempuh pendidikan di luar Korea Selatan.

 

Keluarga Eun Shun memasuki rumah mewah keluarga Kim Yong Joon.

 

“Selamat malam semuanya.” Ayah Yong Joon menyambut.

“Apa kau membawa dua bidadari kesini? Hahahaa.” goda nya pada ayah Eun Shun.

“Iya, dan salah satu nya akan menjadi milik Yong Joon, hahaha.” jawab ayah Eun Shun.

 

Eun Shun hanya terdiam dan memberikan senyum palsu pada semua nya. Tidak seperti Eun Shun, Kim Yong Joon terlihat begitu terpanah oleh kecantikan Eun Shun.

 

“Mari kita mulai makan malam nya,” Ayah Yong Joon mempersilakan.

“Yong Joon jika ingin lebih santai kau bisa pergi ketaman dengan Eun Shun setelah makan.”

“Iya ayah.”

 

 

DITAMAN.

“Lee Eun Shun.”

“Iya?”

“Kamu sudah tahukan maksud ini semua?”

“Iya aku tahu.”

“Lalu bagaimana?”

“Kamu sendiri bagaimana?”

“Jika aku tidak menarik bagi mu dan kamu tidak menyukaiku katakan saja.” Yong Joon seorang yang pengertian oleh karena itu dirinya tidak ingin memaksakan hati Eun Shun.

“Ini sebuah perjodohan bukan jalan yang kita sendiri temukan.” Tambah Yong Jong.

“Aku tidak akan memaksa mu tapi keluarga kita yang memaksamu.”

“Apa kamu tidak keberatan dengan ini semua?” tanya Eun Shun serius pada nya.

“Dari kecil hidup ku sudah dibuatkan skenario  jadi aku tinggal mengikuti nya saja,”

“Kedengerannya seperti novel yang dibuat menjadi film.” Jawab Eun Shun.

“Hahaha, tapi selama aku masih bisa bermain dengan wanita, tak masalah.” Eun Shun sedikit kaget dengan yang dikatakan nya.

“Apa kamu tertarik dengan ku?” tanya Eun Shun tanpa berani menatap Yong Joon.

“Yaa tentu saja karena kamu sangat cantik.” Jawab nya dengan senyum menggoda tepat di hadapan Eun Shun.

“Apa kamu akan menikahi ku? Walau aku tidak menyukai mu?”

“Hahahaa, kita coba saja kencan dengan cara kita.”

“Kita berkencan??”

“Setidak nya kita mengikuti skenario mereka. Apa kamu tidak pernah kencan?”

“Apa? Mereka punya banyak novel, ya?”

“Kamu bebas jika ingin dekat dengan laki-laki mana pun karena aku tidak ingin kau mengganggu hubungan ku dengan wanita-wanita ku”

“Wanita-wanita mu? Apa maksud mu?”

“Hahahaa. Itu adalah novel yang bisa ku buat sendiri.”

“Kita dalam situasi yang sama tapi kenapa kamu lebih terlihat bahagia dengan kehidupan seperti ini?”

“Apa kamu masih ingin berlama-lama dengan ku?” Yong Joon memilih mengalihkan pembicaraan.

 

“Hhmm? Tidak, yasudah aku pulang saja.”

“Kamu yakin ingin masuk ke dalam dan bilang ingin pulang?”

“Iya, kenaapa?”

“Kamu ikut dengan ku saja.”

 

Mereka pun pergi keluar. Di dalam mobil kedua nya hanya berdiam diri, Eun Shun yang notaben nya gadis pendiam tidak bisa memulai topik pembicaraan. Yong Joon pun terlihat asik dengan musik yang didengarkan nya.

 

Baby, iam so loney.... so lonely...

 

Setelah beberapa menit terdiam dalam sunyi, Yong Joon menepikan mobil nya. Tanpa basa basi Yong Joon menghapiri wajah Eun Shun bermaksud ingin mencium bibir nya, namun Eun Shun dapat menghalangi wajah nya dari Yong Joon.

 

“Apa yang kamu lakukan? Dasar gila!”

“Hahaha, siapa yang mengajari mu berkata seperti itu?”

“Siapa yang mengajari mu berbuat seperti itu dengan gadis yang baru dikenal?”

“Kamu pasti belum pernah merasakan nya kan? Ciuman? Hahaha.”

“Tidak! Aku pernah melakukan nya, aku hanya kaget karena kamu tiba-tiba seperti itu” Eun Shun salah tingkah karena dia memang sebenarnya belum pernah ciuman.

“Apa kamu punya waktu untuk melakukan nya? Bertemu laki-laki saja sulit bagi mu”

 

Tanpa basa basi Eun Shun pun keluar dari mobil dan berjalan menghindari mobil Yong Joon.

 

Hey! Kau pikir suara mu bagus? Kau menghancurkan lagu yang indah!

 

Yong Joon berteriak pada Eun Shun.

 

"Aku akan bilang telah mengantarmu pulang, ku harap kamu sampai di rumah lebih dulu dari orang tua mu, byeee carefully."

 

 

IBU DAN ANAK.

“Ceritakan saja apa yang sebenarnya terjadi semalam.”

“Yong Joon berbohong pada ku bu,” Eun Shun mulai menceritakan kejadian malam itu pada ibu nya.

“Dia bilang akan mengatakan mengantar ku pulang.”

“Hahaha, apa kau tidak berpikir kalau kau selalu diawasi?” Ibu Eun Shun mencoba menjelaskan. “Itulah sebabnya ayah mu marah karena kau meninggalkan Yong Joon begitu saja.”

 

Eun Shun membisiki ibu nya.

“Dia hampir saja mencium ku, bu.”

“Hahaha, memang tidak indah ciuman pertama di dalam mobil”

“Ibuuuuuuuu!”Eun Shun tersipu malu.

“Sayang, dia laki-laki baik, kita tidak mungkin menyerahkan putri yang cantik dan sangat berharga ini pada laki-laki yang salah, ayah dan ibu yakin kau akan bahagia bersama nya.”

 

 

DIKAMAR.

Eun Shun tengah santai menikmati pijitan dari pelayan nya.

“Bibi, aku boleh nanya?”

“Boleh, nona mau tanya apa?”

“Bibi waktu ciuman pertama kali dimana?”

“Hehehe, kok nona nanya gituan?”

“Hhmm gak apa-apa bi, jawab dooong”

“Bibi ciuman pertama kali di pantai, dia cinta pertama bibi.”

“Terus sekarang dia jadi suami bibi?”

“Hahaha, tidak.  Dia sudah sukses, tapi seperti nya dia sudah lupa sama bibi.”

“Sukses? Dia bisnis apa bi?”

“Tidak, dia seorang aktor dan penyanyi,”

“Waaah, coba ceritakan bi.”

“Dulu dia meninggalkan bibi karena harus wamil, lalu saat bertemu lagi dia meninggalkan bibi lagi karena menjadi trainee, selama dia di dorm dia tidak diizinkan menghubungi siapa pun.”

 

DORM?

 

“Oke makasih bi, sekarang bibi lakukan pekerjaan lain saja”

“Hhmm, sudah pijit nya?”

“Iya sudah bi, terimakasih bibi.”

Eun Shun menghantarkan bibi keluar pintu kamar nya.

 

Dorm? Aku jadi ingat Woo Jin, dia juga bilang kalau dia tinggal di dorm, apa dia menjadi trainee untuk menjadi penyanyi atau aktor? Hhmm aku harus menghubungi nya. Untung aku punya ingatan yang baik jadi aku bisa menghafal nomor telepon nya.

 

Berkali-kali Eun Shun mencoba menghubungi Woo Jin tapi tak kunjung dijawab, ia pun memutuskan untuk mengirim pesan.

 

Hai, Woo Jin teman ku.

Aku Lee Eun Shun.

Bagaimana kabar mu?

Kapan kita bisa bertemu lagi?

 

Hari demi hari berlalu, Woo Jin tak juga ada kabar nya, Eun Shun pun memutuskan untuk pergi ke tempat di mana dia ngobrol dengan Woo Jin saat itu. Namun karena tidak yakin akan mendapatkan izin untuk keluar rumah. Eun Shun mencoba untuk meminta bantuan Yong Joon.

 

“Ibuuu.”

“Iya sayang? Ada apa?”

“Aku boleh minta nomor telepon Yong Joon?”

“Hah? Jadi kamu tidak pernah komunikasi setelah pertemuan itu?”

“Hhmm belum bu, aku ingin pergi bersama Yong Joon, jadi aku minta nomor telepon nya.”

“Waaaah anak ibu sudah mulai tertarik? Apa selama ini kamu menahan untuk menghubungi nya?”

“Sudahlah ibu cepat berikan.”

“Nanti ibu kirimkan, ibu sudah mau pergi , byee sayang.” Ibu Eun Shun langsung mencium kening Eun Shun dan beranjak pergi.

“Hati-hati ibu.”

 

Setelah beberapa menit menunggu pesan dari ibu nya akhirnya Eun Shun mendapatkan nomor telepon Yong Joon .

 

“Hallo Lee Yong Joon?”

“Iya, siapa ini?”

“Ini aku Lee Eun Shun.”

“Kamu? Ada apa?”

“Kamu ada waktu untuk malam ini? Bisa kita keluar malam ini?”

“Oke, nanti malam aku jemput, aku tutup telepon nya sekarang. Aku sibuk.”

 ***

Tepat pukul depan malam Yong Joon tiba dirumah Eun Shun.

“Lee Yong Joon.” Ayah Eun Shun menyambut gembira kedatangan nya.

“Selamat malam.” sapa Yoon Suk pada ayah Eun Shun “Saya ingin mengajak Eun Shun keluar.”

“Oh ya tentu saja silahkan,” ayah Eun Shun sudah pasti dengan senang hati menyetujui nya.

“Kenapa baru sekarang datang kesini?”

“Hhmm saya agak sedikit sibuk.”

“Oh yaa tentu saja, kamu pasti sibuk mengurusin bisnis ayah mu, hahaha.”

 

“Yong Joon.” Yong Joon hanya tersenyum melihat dan mendengar panggilan Eun Shun.

“Ayah, aku dan Yong Joon pergi dulu, aku sudah bilang ibu, bye bye.”

“Kenapa kalian tidak makan malam di rumah saja?”

“Ayah, we need privacy, okey?”

 

Eun Shun pun mengecup pipi ayah nya, dengan sigap melingkarkan tangan nya pada tangan Yong Joon. Yong Joon pun tersenyum bingung dengan tingkah Eun Shun yang seperti itu.

 

“Yong Joon, kamu bisa antar aku ke tempat yang ku mau?”

“Kemana?”

“Kamu tidak keberatan aku bertemu laki-laki lain kan?”

 

Yong Joon pun menghentikan laju mobil nya .

“Sebenarnya apa yang kamu inginkan?”

“Aku ingin bertemu teman ku tapi aku tahu itu gak mungkin bisa jika aku pergi sendiri,” Eun Shun menjelaskan pada Yong Joon dengan lemah lembut karena takut Yong Joon marah pada nya. “Jika aku pergi bersama mu ayah pasti izinkan.”

“Teman? Kau punya teman? Laki-laki? Laki-laki mana yang berani mendekatimu?”

“Jangan mengarang novel ku.”

“Pasti dia tidak tahu latar belakang keluarga mu.”

“Kau ingin membantu ku tidak?”

“Tunjukan jalan nya.”

“Terimakasiiiiiih. Nanti aku akan mentraktir mu makan daging yang enak.”

 

Yong Joon dan Eun Shu tiba. Eun Shun langsung menuju taman dekat gedung tersebut, Eun Shun hanya menoleh melihat-lihat sekeliling mencari seseorang tapi tak ada siapapun disana.

 

“Hei! kau ini sedang kencan buta ya?”

“Aku bertemu dengan nya di jalan lalu kita mengobrol di sini, dia bilang dia tinggal di dorm.”

“Kamu tahu ini gedung apa? Kau tahu siapa pemilik nya?”

“Tidak.”

“Kamu ingin masuk kesini dan mencari teman mu itu?”

“Aku tidak tahu dia ada disini atau tidak.”

 

Yong Joon pun menarik tangan Eun Shun untuk ikut bersama nya memasuki gedung tersebut. Di dalam, mereka langsung disambut para staff dengan hormat.

 

Saat mereka masuk semua karyawan menghormati nya (membungkukkan badannya). Eun Shun tentu saja heran karena merasa tidak kenal dengan mereka.

“Siapa nama teman mu itu?”

“Mengapa mereka semua seperti ini dengan kita?”

“Cepat! Siapa nama teman mu itu?”

“Woo Jin.”

 

Woo Jin? Gumam Yong Joon dalam hati nya.

 

Yong Joon terdiam dan berpikir sejenak. Dia pun mengarahkan staff untuk mengantarkan Eun Shun pada Woo Jin. Eun Shun yang tidak tahu apa-apa hanya mempercayai mengikuti perintah Yong Joon.

 

“Kau.”

“Iya Presdir?”

“Antar  dia pada Woo Jin.”

“Baik Presdir.”

 

“Kau ikut dia, dia akan mengantarkan mu pada teman mu itu”

“Yong Joon, ternyata kau pemilik tempat ini?”

 

STAFF.

“Woo Jin kemari, ada yang ingin bertemu dengan mu.”

“Bertemu dengan ku?”

Woo Jin kaget karena dirinya tidak punya teman atau kerabat di Seoul, jadi siapa yang ingin bertemu atau mencari nya? Woo Jin pun diajak oleh staff untuk menemui Eun Shun. Woo Jin dan Eun Shun dibawa ke ruangan yang hanya ada mereka berdua. Woo Jin pun sangat kaget dengan kehadiran Eun Shun.

 

“Kau?”

“Haaaai Woo Jin.”

“Bagaimana bisa kamu masuk kesini?”

“Kenapa nomor telepon mu tidak bisa dihubungi? Kenapa tidak membalas pesan ku?” Eun Shun terus bertanya. 

“Apa aku salah nomor?”

“Jawab pertanyaan ku dulu, disini aku yang paling penasaran.”

“Hhmmm aku kesini dengan teman ku,”

“Teman?”

“Iya, dia membantu ku masuk kesini dan bertemu dengan mu.”

“Siapa teman mu itu?”

 

Yong Joon pun masuk ke dalam ruangan tersebut dengan sombong nya . Woo Jin melotot, mata nya tak berkedip memandang Yong Joon. Eun Shun hanya tersenyum senang melihat kedua teman nya tersebut bertemu.

 

Hai, pembaca.

Penulisan ku masih tidak sempurna. Mohon kritik dan saran nya.

Terima kasih 😊

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun