Mohon tunggu...
Hikma HanifFitria
Hikma HanifFitria Mohon Tunggu... Lainnya - Hikma Hanif Fitria
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hikma Hanif Fitria

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Si Kecil Kembar Saling Tukar Emosi, Bagaimana Mama Bersikap?

25 September 2020   13:27 Diperbarui: 25 September 2020   14:09 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita sering menjumpai perkataan para orang tua dengan istilah “anak nakal” yang dilontarkan kepada sang anak ketika sedang mengalami gejala tantrum dan sebenarnya kata “anak nakal” itu kurang tepat dan sebaiknya dihindari perkataan itu untuk tidak dilontarkan kepada anak. Sebelum menilai anak sebagai “anak nakal”, sebaiknya mama mengenali pemicu perilaku anak yang nakal maumpu anak yang sulit bdalam mengendalikan emosinya.

Seperti dilansir dari artikel Firstcry Parenting, peting mengetahui alasan dibalik sikap anak yang dikakatan sebagai “anak nakal” sebelum memutuskan cara mengendalikan emosi yang untuk mditerpkan kepada mereka.

Setelah mama cukup tenang menghadapi kemarahan si kecil, cobalah untuk mendekekati si kecil dan mencari tahu penyebab kemarahanya. Tanyakan dengan nada yang baik, lembut, sesekali elus kepala si kecil agar si kecil merasakan kenyamanan. Dengan begitu emosi anak akan perlahan mereda dan si kecil bisa memberikan jawaban dan mengungkapkan apa yang sedang si kecil inginkan. 

Nah, dengan membangun komunikasi seperti ini akan meningkatkan kepercayaa anak kepada para orang tua untuk selalu menceritkan keinginannya tanpa harus dengan emosi. Karna anak sudah mendaptkan kepercayaan diri ketika selalau diajak komunikasi yang baik oleh para orang tua. 

Setelah anak bercerita memeluknya dengan kasih sayang anak akan merasa senang karena diperhatikan oleh orang tua sembari memberikan nasehat kepada anak bahwa amarah itu tindakan yang tidak tepat. 

Pelukan seorang ibu akan memberikan rasa aman kepada anak. Selain itu para orang tua juga harus memberikan comtoh kepada anak dengan tidak mudah marah dan berdikap tenang.

Ajari si kecil untuk mengungkapkan perasaan

Sangat penting mengajari anak dalam mengungkapkan perasaan kepadaorang tua. Sehingga mereka akan belajar sedikit demi sedikit bagaimana cara memahami perasaannya sendiri. Mama juga akan lebih mudah memahami keinginan anak dan cara mengendalikan emosi.

Hindari melakukan kekerasan

Jangan sampai para orang tua melakukan kekerasan terhadap anak meskipun merasakan frustasi karena menghadapi anak yang terus rewel dan jangan berkata kasar terhadap anak. Karena mengakibatkan mental dari sang anak down. Sering kita lihat ada anak kecil yang merengek ingin dibelikan mainan tetapi orang tua tidak membelikannya dan itu membuat anak menangis dengan melihat anak menangis orang tua itu malah memukul si anak dengan jeweran, cubitan, bahkan sampai ada yang memukul kepala si anak. Perbuatan orang tua tersebut sangat tidak baik bagi psikologis anak. Jadi untuk para orang tua jangan sampai melakukan kekerasan kepada si buah hati.

Berikan teladan yang baik 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun